Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mempersiapkan masyarakat digital yang makin kompeten di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan menjalin kerja sama bersama Oracle Indonesia dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Hal itu untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo mengenai persiapan dan antisipasi transformasi digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo Hary Budiarto mengatakan kerja sama dengan universitas kali ini ditujukan untuk penyelenggaraan pelatihan Digital TalentScholarship (DTS) Program FreshGraduateAcademy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pada tahun ini, kami memulai kerja sama dengan Universitas Multimedia Nusantara, yang hari ini akan bersama-sama kita resmikan," ujar Hary Budiarto, saat memberikan sambutan dalam Acara Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Kementerian Kominfo dan Universitas Multimedia Nusantara serta agreement dengan Oracle Indonesia, yang berlangsung dari Cibubur, Senin, 11 April 2022.
Selain perguruan tinggi, Kementerian Kominfo juga melibatkan perusahan teknologi global. "Dari dunia industri, kami juga telah melakukan agreement dengan Oracle Indonesia yang sudah dilakukan secara desk to desk antara Managing Director Oracle Indonesia dan Kepala Badan Litbang SDM untuk Program Fresh Graduate Academy yang ditujukan bagi para fresh graduate dan mahasiswa tingkat akhir," katanya.
Menurut Hary, pelaksanaan program FGA dengan Oracle bekerja sama dengan perguruan tinggi seluruh Indonesia. "Di mana dalam penyelenggaraanya akan memberikan training of trainer kepada dosen-dosen di perguruan tinggi yang bekerja sama untuk menjadi tenaga pengajar pada enam tema pelatihan yang akan diadakan pada tahun 2022 ini," jelasnya.
Kominfo juga mengundang keterlibatan UMN ke dalam program Talent Scouting Academy (TSA). "TSA adalah salah satu akademi dalam DTS yang ditujukan bagi para mahasiswa diploma 4/strata 1 yang memiliki passion, bakat dan minat di bidang TIK." ujar Hary.
Menurutnya, program TSA sejalan dengan Program Kampus Merdeka yang dicanangkan Kemendikbudristek. "Program TSA juga mengusung sistem Micro Credentials, di mana materi-materi yang diberikan akan dikonversi menjadi SKS. Lebih jauh lagi, TSA juga memberi kesempatan sertifikasi global bagi mahasiswa aktif yang terseleksi," jelasnya.
Hary mengapresiasi kerja sama dengan Oracle Indonesia dan Universitas Multimedia Nusantara. "Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas kesediaannya bekerja sama dalam pelaksanaan Program DTS ini. Besar harapan kami agar kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar dan memberi manfaat bagi kita semua," ungkapnya.
Penandatanganan MoU Kementerian Kominfo dan Universitas Multimedia Nusantara juga dihadiri secara virtual oleh Rektor Universitas Multimedia Nusantara Ninok Leksono; Wakil Rektor bidang Hubungan dan Kerjasama UMN, Muliawati G. Siswanto.
Balitbang SDM Kementerian Kominfo menjalin nota kesepahaman dengan Oracle Academy dan Universitas Multimedia Nusantara untuk penyelenggaraan pelatihan DTS. Nota kesepahaman dengan UMN mencakup pelaksanaan program bidang komunikasi dan informatika untuk meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pengkajian dan penerapan TIK.
Pelaksanaan nota kesepahaman ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Sekretaris Balitbang SDM Kementerian Kominfo Haryati dan Wakil Rektor 2 Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Andrey Andoko. Nota kesepahaman akan berlaku hingga 31 Desember 2024 dan ditinjau setiap empat bulan sekali.
Acara itu juga dihadiri dari Oracle Academy Country Manager Indonesia, Malaysia, Brunei & Thailand, Nurul Huda; Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Hedi M. Idris; dan Sekretaris Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Haryati.
Program DTS bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing, produktivitas, profesionalisme SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum, dan aparatur sipil negara. Target peserta pelatihan DTS terus meningkat dalam pelaksanaan setiap tahunnya. Di mulai dengan hanya 1.000 orang pada tahun 2018, hingga mencapai 200.000 orang pada tahun ini.
Pada tahun ini, terdapat delapan akademi pelatihan dalam DTS, yakni Vocational School Graduate Academy (VSGA) bagi lulusan pendidikan vokasi, Fresh Graduate Academy (FGA) bagi lulusan pendidikan S1, Professional Academy (Pro-A) bagi perorangan yang sudah bekerja termasuk dosen dan peneliti, Thematic Academy (TA) untuk pengembangan komunitas, Digital Entrepreneurship Academy (DEA) bagi pelaku UMKM, Talent Scouting Academy (TSA) bagi mahasiswa aktif, Government Transformation Academy (GTA) bagi ASN, dan Digital Leadership Academy (DLA) bagi pejabat pemerintah pembuat kebijakan, manajer perusahaan C-Level, manajer start-ups, dan para akademisi.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.