Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan kecerdasan buatan (AI) mewarnai koleksi produk inovatif LG Electronics (LG) yang tampil pada Consumer Electronics Show atau CES 2020, termasuk penampilan perdana mesin cuci bukaan depan (front loading) dengan kecerdasan buatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hadirnya mesin cuci ini menetapkan standar baru kenyamanan, yang tak hanya dari kapasitas cuci lebih besar, namun pula dari hadirnya pengalaman mencuci dengan pengaturan lebih baik untuk perawatan pakaian,” ujar Dan Song, Presiden LG Electronics Home Appliance & Air Solution Com-pany, akhir pekan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keunggulan pada perawatan pakaian lebih baik ini, menurutnya, tak lepas dari keberadaan dua fitur berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan perusahaan. Selain menyentuh motor yang merupakan bagian inti mesin cuci dengan fitur Artificial Intelligence Direct Drive (AI DD), pengembangan dengan kecerdasan buatan pun menyentuh pada sisi perawatan kerja mesin cuci dengan hadirnya Proactive Customer Care.
Sematan nama Direct Drive pada mesin cuci ini merujuk pada penggunaan motor khusus yang dicipta LG dan terus mengalami penyempurnaan sejak 20 tahun lalu. Dengan meniadakan karet penghubung antara tabung dan motor penggeraknya, motor ini memiliki keunggulan pada efisiensi sekaligus pengoperasian dengan tingkat kesenyapan lebih baik.
Sementara peran kecerdasan buatan pada pencucian menyentuh mulai tahap awal yang memberi kemampuan mesin cuci AI DD ini dalam mendeteksi cucian dengan lebih baik. Bila mesin cuci jamak hanya mendeteksi berat dan dimensi volume cucian, kelengkapan AI beserta berbagai sensor yang ditanam LG memampukan mesin cuci ini mengenali tipe bahan pakaian. Mesin cuci ini misalnya, mampu mengenali perbedaan bahan pakaian kaus dan celana dibanding dengan seprai atau kombinasi bahan pakaian lain.
Kerja pengenalan tipe bahan pakaian ini kemudian akan dibandingkan dengan data yang jumlahnya lebih dari dua puluh ribu kombinasi detail pengenalan dari penggunaan mesin cuci yang dibenamkan di dalamnya. Hasil proses ini kemudian akan mendorong mesin cuci memilih program pencucian paling optimal secara otomatis. Termasuk dalam program ini yaitu pengaturan pergerakan tabung, temperatur dan durasi pencucian.
“Inovasi berbasis AI pada teknologi pencucian sekaligus layanan perawatan penggunaan yang ditawarkan mesin cuci AI DD ini akan melebihi harapan calon penggunanya,” ujar Dan Song lagi.
Lebih lanjut ia menyatakan, usai menjalani debut di CES 2020, mesin cuci ini akan mulai dipasarkan di Amerika Utara pada medio pertama tahun ini sebelum kemudian diikuti pada pasar lainnya.