Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1896. Gelap tiba-tiba membalut aula. Panggung masih melompong. Tak ada gadis centil yang biasanya membuka acara. Hanya ada sebuah layar terbentang. Selama beberapa detik, keheningan menghanyutkan beberapa puluh pasang mata sebelum akhirnya sebuah sinar terang meluncur ke layar disertai suara mendengung pemutar film.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo