Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Menkomdigi Meutya Hafid Ingin Tiga Aspek Ini Ditonjolkan dalam Aturan Tata Kelola AI

Tata kelola AI dianggap harus memprioritaskan aspek 3P agar komprehensif, yaitu policy, people, serta platform.

16 November 2024 | 00.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid berdialog dengan warga saat kunjungan kerja ke RPTRA Intiland Teduh Semper Barat, Jakarta, Selasa 12 November 2024. Meutya Hafid mensosialisasi tentang bahayanya judi online dan pinjaman online serta upaya pencegahannya kepada masyarakat wilayah Jakarta Utara tersebut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan tata kelola kecerdasan buatan AI yang komprehensif memperhatikan aspek 3P, yaitu policy, people, serta platform. Ketiga aspek ini menjadi prioritas penyusunan kebijakan tentang ekosistem AI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mari kita gunakan kecerdasan buatan ini untuk memecah masalah sosial, meningkatkan kualitas hidup serta mendorong inovasi,” ujarnya dalam acara Indonesia AI Day di Jakarta, Kamis, 14 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Meutya, aspek policy penting untuk menjembatani gap antara kebijakan, sehingga kepastian hukum tidak membatasi potensi inovasi. Ada dua pendekatan yang dipakai untuk memandang kebijakan tata kelola AI nasional, yakni pendekatan horizontal dan vertikal. Pendekatan horizontal bersifat umum dan berlaku bagi seluruh pengguna AI, serta pendekatan vertikal berisi aturan khusus untuk masing-masing sektor.

Aspek kedua, yaitu people, berfokus pada pengembangan sumber daya manusia. Dia mengajak masyarakat mengembangkan talenta dan keterampilan digital agar memadai untuk menghadapi era AI.

“Salah satu wujudnya adalah kolaborasi Komdigi dengan industri perguruan tinggi dan asosiasi pada program digital talent scholarship,” tuturnya. Menurut Meutya, program ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan daya saing SDM digital, termasuk di bidang AI.

Pada aspek platform, pemerintah berfokus menciptakan beragam adopsi teknologi yang dapat mendorong kolaborasi antara pemangku kepentingan. “Demi menghadirkan ekosistem AI yang inklusif,” tutur Meutya.

Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus