Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Model Pendataan Hewan Peliharaan Telkom University Raih Emas Gemastik 2021

Nyoman Prana merupakan mahasiswa program studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University.

9 Oktober 2021 | 05.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Telkom University. telkomuniversity.ac.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Seorang mahasiswa Telkom University, I Nyoman Prana Jaya Semedi, membuat konsep pendataan hewan peliharaan dengan menggunakan microchip. Gagasan yang disiapkan sejak setahun lalu itu sukses meraih medali emas di ajang Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) ke XIV yang berlangsung secara daring sejak 5-7 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nyoman Prana merupakan mahasiswa program studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University. Model bisnisnya berfokus pada pencatatan dan pendataan hewan peliharaan dengan microchip.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Medali emas diperolehnya dari lomba Divisi Pengembangan Bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi Gemastik. “Bisnis yang saya kembangkan ini ditujukan untuk membantu masyarakat dan dokter hewan khususnya di Bali,” katanya lewat siaran pers Telkom University, Jumat 8 Oktober 2021.

Masalahnya, kata dia, pendataan hewan masih sangat jarang dilakukan. Padahal pendataan itu dinilai penting sebagai bukti kepemilikan hewan, pencatatan riwayat kesehatan hewan, sterilisasi hewan, dan vaksinasi terutama untuk menangkal rabies. “Kasus rabies di Bali termasuk tinggi di Indonesia,” kata dia.

Rencananya, pendataan hewan itu akan menggunakan microchip khusus hewan peliharaan dengan standar khusus ISO-11784/11785. Microchip yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) itu akan diinjeksi ke tubuh hewan.

Nantinya jika dipindai, sistem akan menampilkan nomor microchip untuk dimasukkan ke laman basis data. Informasinya memuat data hewan dan pemiliknya yang telah didaftarkan. Prana berharap konsepnya bisa diterima masyarakat hingga meluas ke organisasi atau lembaga konservasi satwa liar maupun hewan ternak.

Setelah meraih juara, dia akan mengembangkan sistem datanya agar semakin lengkap, misalnya mencakup data toko pakan satwa dan dokter hewan. “Juga pengembangan ke aplikasi mobile,” ujarnya.

Erwin Prima

Erwin Prima

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus