Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

PT KAI Uji Coba Face Recognition Boarding Gate, Ini Dampak Negatifnya bagi Privasi Penumpang

PT KAI akan menggunakan face recognition boarding gate dengan tujuan memudahkan proses validasi data penumpang. Apa dampak negatifnya bagi penumpang?

6 Oktober 2022 | 10.58 WIB

Calon penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin 25 April 2022. Di Stasiun Pasar Senen, PT KAI mencatat ada kenaikan jumlah penumpang pada sembilan hari (H-9) sebelum Idul Fitri 1443 H ini.  TEMPO/Subekti.
Perbesar
Calon penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin 25 April 2022. Di Stasiun Pasar Senen, PT KAI mencatat ada kenaikan jumlah penumpang pada sembilan hari (H-9) sebelum Idul Fitri 1443 H ini. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) berencana meluncurkan fasilitas baru berupa face recognition boarding gate. Untuk itu mereka melakukan uji coba fitur ini sejak 28 September 2022 lalu di Stasiun Bandung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut laman PT KAI, face recognition boarding gate bertujuan mempermudah pelanggan KA jarak jauh yang ingin naik kereta api, tanpa perlu repot-repot menunjukkan berbagai dokumen seperti boarding pass fisik, e-boarding ppass, KTP maupun dokumen vaksinasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Face recognition boarding gate adalah fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintregasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.

Namun, teknologi ini memiliki sejumlah kekurangan. Berikut dampak negatif dari teknologi face recognation menurut itpro.com:

1. Munculnya ancaman yang leih besar terhadap privasi individu dan masyarakat

Privasi merupakan hal yang penting. Namun perlu diketahui bila privasi bocor akan menimbulkan berbagai permasalahan lain. Di beberapa kota seperti San Fracisco, California, dan Cambridge, serta Massachusetts telah melarang penggunaan face recognation.

2. Melanggar kebebasan pribadi

Direkam dan dipindai oleh teknologi face recognition dapat membuat orang merasa mereka selalu diawasi dan dinilai atas perilaku mereka. Face recognition akan membuat seseorang merasa kekebasan pribadinya terbatas.

3. Keamanan data

Terdapat kekhawatiran mengenai penyimpanan data dalam pengenalan wajah karena data berpotensi untuk dibobol. Pembobolan database yang berisi data yang dikumpulkan oleh bank, kepolisian, dan perusahaan pertahanan. Pembobolan ini sangat berbahaya karena dapat terjadi pelanggaran akses informasi pribadi yang lebih sensitif.

4. Memberikan peluang untuk tindak penipuan maupun kejahatan lainnya

Para kriminal dapat menggunakan teknologi pemindaian wajah untuk melakukan kejahatan terhadap korban yang tidak bersalah. Tak hanya itu, mereka dapat mencuri informasi pribadi melalui pemindaian wajah. Dengan informasi ini, pencuri bisa mengambil kart kredit dan membuka rekening baru atas nama korban.

MELINDA KUSUMA NINGRUM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus