Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Redmi memperingatkan pengguna smartphone untuk tidak menggunakan cairan untuk pelindung layar. Redmi menilai kalau pelindung layar seperti itu bisa merusak area sensitif pada ponsel pengguna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai alternatifnya, Redmi merekomendasikan pengguna untuk tetap menggunakan pelindung layar tradisional, seperti kaca atau plastik film elektrostatik. Tanpa harus menggunakan pelindung layar berbentuk cair yang kini mulai marak beredar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari GIZMOCHINA, Senin, 26 Februari 2024, pelindung layar berbentuk cairan disebutkan dapat meresap ke area sensitif dan mesin smartphone. Risiko yang ditimbulkannya bisa saja merusak bagian tombol, port pengisian daya hingga lubang speaker.
Redmi yang merupakan sub-merek dari perusahaan Xiaomi ini menyoroti viralnya penggunaan cairan pelindung layar. Ditegaskannya, kerusakan yang ditimbulkan akibat pemakaian cairan ini, tidak akan bisa diklaim dengan perbaikan garansi, karena masuk kategori kelalaian penggunaan.
Pelindung Cair Susah Diaplikasikan
Pemasangan pelindung layar berbentuk cairan tidak semudah yang dibayangkan. Pelindung tipe ini tak sekadar memberikan cairan kepada layar smartphone saja, tapi harus menggunakan metode khusus supaya cairan tidak merusak komponen perangkat.
Larangan dari Redmi untuk menggunakan pelindung layar berbentuk cairan itu tidak wajib. Redmi hanya mengingatkan pengguna dan merekomendasikan supaya tetap memakai pelindung layar tradisional yang lebih aman.
Menurut Redmi dari informasi peringatan yang dikeluarkannya itu, pelindung layar tradisional masih unggul dipakai di masa kini.