Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Beijing - ByteDance meluncurkan perangkat lunak yang dapat menghasilkan video berdasarkan perintah teks, Jimeng AI. Perusahaan itu bergabung dengan sejumlah perusahaan teknologi Cina yang memasuki pasar berkembang dan menjadi target pencipta ChatGPT, OpenAI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak OpenAI yang didukung Microsoft meluncurkan model teks-ke-video Sora pada bulan Februari, yang belum terbuka untuk penggunaan publik, perusahaan-perusahaan Cina telah dengan cepat mengembangkan alat serupa, dengan beberapa model peluncuran dapat diakses oleh pengguna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jimeng AI, yang dikembangkan oleh Faceu Technology milik ByteDance, kini tersedia di Apple App Store untuk pengguna Cina, menurut laporan Reuters pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, setelah dirilis di Android pada tanggal 31 Juli.
Peluncuran model teks-ke-video oleh induk perusahaan aplikasi video pendek TikTok itu mengikuti serangkaian rilis model serupa dalam beberapa bulan terakhir di Cina.
Kuaishou, salah satu aplikasi video terbesar di Cina, meluncurkan model teks-ke-video Kling AI kepada khalayak global akhir bulan lalu. Versi beta perusahaan dapat diakses di seluruh dunia, dan hanya memerlukan alamat email untuk pendaftaran.
Perusahaan rintisan AI Cina Zhipu AI juga memperkenalkan model pembuat video Ying bulan lalu, dan beberapa hari setelah peluncurannya, perusahaan rintisan lain, Shengshu, secara resmi meluncurkan aplikasi Vidu-nya.
Faceu Technology beroperasi di bawah bisnis Jianying milik ByteDance, yang terkenal dengan aplikasi penyuntingan video CapCut.
Jimeng AI menawarkan langganan dengan harga 69 yuan (Rp 144 ribu) per bulan, 79 yuan untuk satu bulan, atau 659 yuan per tahun. Setiap paket memungkinkan pengguna untuk membuat sekitar 2.050 gambar atau 168 video AI per bulan.