Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bayang-bayang PHK Usai Koalisi TikTok dan Tokopedia

Setelah beberapa bulan bergabung, TikTok dan Tokopedia mengalami beberapa perubahan dan tantangan. Salah satunya soal PHK massal.

8 Agustus 2024 | 08.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - TikTok resmi bermitra dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Perusahaan GOTO menyatakan, penggabungan ini menarik pedagang dari UMKM. Perusahaan juga akan mendorong peningkatan kapasitas dan kompetensi pelaku UMKM Indonesia. 

“Dengan penggabungan kedua bisnis tersebut, lebih dari 90 persen merchant merupakan pelaku UMKM,” kata GoTo dalam keterangan tertulis, pada Senin, 11 Desember 2023.

TikTok juga telah sepakat memberikan modal kepada GoTo sebesar lebih dari 75,01 persen saham senilai US$1,5 miliar (Rp23 triliun). Penyuntikan dana ini dilakukan sebagai komitmen jangka panjang mendukung operasional Tokopedia.

Setelah 5 bulan merger, TikTok dan Tokopedia mengalami beberapa tantangan. Saat ini, Tokopedia dikabarkan akan merasionalisasi 450 karyawan atas permintaan ByteDance Inc, pemilik TikTok. Terkait pemangkasan karyawan Tokopedia, Direktur Corporate Affairs Tokopedia dan Shop Tokopedia, Nuraini Razak menyatakan, salah satu tantangan yang dihadapi adalah tumpang-tindih peran beberapa divisi e-commerce yang baru. Tokopedia telah meninjau dan mempertimbangkan dengan matang sebelum menjalankan pemberhentian karyawan. 

“Kami mengidentifikasi beberapa peran dari berbagai tim yang serupa perlu disesuaikan,” kata Nuraini, pada Kamis, 20 Juni 2024 lalu, seperti tertulis dalam Majalah Tempo

Nuraini menjelaskan, tumpang-tindih peran tersebut terjadi usai penggabungan Tokopedia dengan TikTok Shop. Sejak 31 Januari 2024, Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia menyatukan operasional bisnis. Lalu, pada 1 Februari 2024, ketika TikTok resmi menjadi pemegang saham pengendali Tokopedia, karyawan dua perusahaan ini berada di bawah naungan ByteDance.

Sinyal rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan besar-besaran telah diketahui sejak berstatus pegawai ByteDance. Salah satu staf senior Tokopedia mengungkapkan, pada Februari 2024, manajemen baru yang mewakili ByteDance akan mengkaji kembali rencana bisnis pada pertengahan 2024. Manajemen baru juga akan mengubah beberapa kebijakan, seperti bonus dan uang makan.

Staf senior tersebut juga mengatakan, dari sisi organisasi, ByteDance menilai Tokopedia terlalu banyak karyawan. ByteDance memiliki tim kreatif hanya beranggotakan 12 orang yang menangani pekerjaan di seluruh dunia. Sementara itu, Tokopedia memiliki 80 anggota tim kreatif yang mengurus produk perusahaan ini saja. 

Sebelumnya, TikTok dan Tokopedia sempat merasakan pendapatan yang tinggi. Bahkan, tingginya pendapatan juga dirasakan pedagang, seperti Steef Vendy. Ia menyampaikan, Tokopedia kini lebih banyak menawarkan voucer chip-in dan potongan harga sebesar 15 persen atau lebih.

ak hanya itu, TikTok Shop atau Shop Tokopedia juga menawarkan beragam voucer diskon penjualan dan live shopping. Namun, setelah beberapa bulan Tokopedia bergabung dengan TikTok Shop, Steef merasa harus merangkul pembeli dari awal lagi karena penjualan meningkat, jika ada live. Selain itu, TikTok juga meminta penjual mempercepat pengiriman, sedangkan Tokopedia menaikkan fee penjual.

RACHEL FARAHDIBA R | RIANI SANUSI PUTRI | RETNO SULISTYOWATI I  MAJALAH TEMPO

Pilihan Editor: Di Balik PHK Massal Tokopedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus