Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Si Mini yang Penuh Revisi

Microsoft meluncurkan Windows CE 3.0, yang lebih stabil dan lebih murah ketimbang versi terdahulu.

25 Juni 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MICROSOFT mungkin bisa disamakan dengan John McClane, polisi (diperankan oleh Bruce Willis) yang tak mati-mati dalam film Die Hard. Biarpun diberondong peluru, ia selalu lolos. Begitu juga dengan Microsoft. Walaupun diserang kiri-kanan oleh pesaing dan pengadilan yang memutuskan agar perusahaan peranti lunak itu dipecah dua, Microsoft tak lantas mati angin. Raksasa peranti lunak ini justru meluncurkan satu produk baru, Windows CE 3.0, dua pekan silam, sekaligus menunjukkan bahwa mereka masih berjaya.

Windows CE—singkatan dari compact edition—adalah sistem operasi khusus komputer genggam (PDA), set-top box, dan peralatan sejenis lainnya. Ia semacam miniatur sistem operasi Windows yang dipakai pada komputer pribadi (PC). Dibandingkan dengan versi pendahulunya, ada beberapa pembaruan pada sosok sistem operasi anyar ini.

Beberapa kemampuannya juga disempurnakan lebih baik ketimbang versi 2.0, misalnya aspek kemampuan keseketikaan (real-time), dukungan pada lebih banyak bahasa pemrograman, dan apa yang disebut "componentization." Dengan componentization, sistem operasi ini dapat dibongkar pasang atau hanya dipakai sepotong-sepotong oleh para perancang program (developer).

Microsoft tak lupa menyediakan satu paket program tool yang memungkinkan developer menciptakan program pendukung Windows CE. Untuk keperluan tersebut, Microsoft membuka source code program Windows CE. Source code itu deretan kode khusus yang menjadi semacam kunci pembuka sebuah program.

Keputusan Microsoft membuka source code merupakan tindakan yang penting dan luar biasa—sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelum ini pada program lain. Penting, karena dengan cara itu berarti semua pemrogram individual (baik yang amatir maupun profesional) dapat berpartisipasi menyempurnakan kelemahan-kelemahan yang mungkin ada di dalamnya. Langkah ini dulu justru sangat ditentang Microsoft. Entah mengapa, Bill Gates dan kawan-kawan kini mengubah strateginya.

"Harapan kami hanya agar Windows CE menuju arah yang sudah jelas: komputer genggam, perangkat penghubung internet, dan sebangsanya," tutur Deanne Hoppe, Manajer Produk Embedded and Appliance Platforms Group Microsoft, kepada Reuters.

Kemunculan Windows CE 3.0 memang dalam konteks makin populernya perangkat komputer genggam yang bisa mengakses internet belakangan ini. Inilah pasar yang belum bisa dikuasai Microsoft. Mereka kalah jauh dari pesaingnya, Palm Pilot, yang menguasai 70 persen pangsa pasar.

Microsoft keteteran karena Windows CE, andalannya—yang juga dipakai pada perangkat genggam Pocket PC—dikenal sebagai sistem operasi yang lamban, kurang stabil dan kurang andal dibandingkan dengan para pesaingnya. Versi awal CE juga dikritik terlalu banyak memboroskan memori agar dapat berjalan lancar. Padahal, kapasitas memori dan kemampuan memproses pada komputer genggam yang kecil sangat terbatas.

Kelemahan-kelemahan itulah yang sekarang direvisi oleh Microsoft. "Kami melakukan beberapa langkah perbaikan yang signifikan pada aspek keseketikaan, sesuatu yang sangat penting, misalnya pada peralatan kesehatan," tutur Bill Veghte, Wakil Presiden Divisi Sistem Operasi Embedded, kepada CNET.

Dibandingkan dengan pesaingnya—umpamanya sistem operasi pada Palm Pilot—peranti lunak anyar ini memiliki lebih banyak fasilitas. Dia merupakan inkarnasi sistem operasi ketiga yang memanjakan pemakainya dengan pelbagai fasilitas, umpamanya program penjelajah internet, grafik, dan pemutar musik digital. Harganya pun lebih murah.

Tawaran harga yang lebih murah ini merupakan strategi Microsoft guna menarik minat para perancang program pendukung. "Pikiran kami sederhana, yakni membuat satu skema (harga) untuk semuanya," ujar Veghte, yang menyebutkan setiap perancang program akan mendapatkan rabat sebesar 50 persen.

Microsoft juga menawarkan langkah pembaruan gratis (free upgrade) bagi para pengguna program Platform Builder—program yang digunakan pihak ketiga untuk menciptakan peranti lunak pendukung CE. Ini merupakan kiat Microsoft merebut posisi di pasar sistem operasi embedded yang ketat. Soalnya, Palm telah mengeluarkan lisensi bagi perusahaan elektronik seperti Sony, Nokia, WindRiver, dan membuat peranti lunak berbasis Linux, sehingga terjadi suatu kerja sama pengembangan. Dengan semua ikhtiar itulah, Microsoft ingin menambah napas lebih panjang.

Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus