Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Siberkreasi, Mira Sahid, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan teliti ketika memilah informasi di media sosial. Langkah-langkah cermat, termasuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya lagi, kian urgen untuk menghindari penyebaran konten hoaks.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dari judul saja biasanya sudah terlihat provokasi (kalau hoaks),” kata Mira dalam agenda diskusi bersama TikTok di Artotel Thamrin, Jakarta, Kamis, 7 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah memeriksa tanggal penerbitan artikel untuk memastikan kebenaran sebuah informasi, serta memastikan tidak ada rekayasa. Selain tanggal, konsumen informasi juga harus memeriksa foto atau gambar yang digunakan dalam artikel, misalnya lewat Google Image.
Menurut Mira, pembaca harus kritis ketika mendapat dan memilah informasi. "Kita butuh sabar dulu sebelum sebar," kata dia.
Langkah ketiga, Mira meminta masyarakat lebih rutin membandingkan informasi yang beredar dari berbagai platform. Kemungkinan hoaks lebih kecil bila sebuah artikel atau topik diunggah bersamaan oleh banyak media, terutama media ternama.
“Tapi kalau hanya muncul di satu media, kemudian kita juga tidak tahu medianya apa, lalu domainnya gratis. Kita perlu pertanyakan,” tutur dia.
Mira juga menyarankan para pembaca memperhatikan cara penyampaian atau tata bahasa suatu berita. Informasi hoaks umumnya memiliki tata bahasa yang tidak teratur dan kerap mengandung tanda baca yang keliru. “(Berita hoaks) melampirkan data atau sekadar tulisan-tulisan yang memang untuk memprovokasi saja,” kata dia.