Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Terkesima Kesan Pertama

Microsoft meluncurkan versi perorangan Windows Vista. Mengandalkan kekuatan antarmuka.

5 Maret 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Produk baru, kecap baru. Saat mempromosikan sistem operasi komputer Windows Vista, keluaran terbaru Microsoft, di Prancis akhir Februari lalu, CEO Microsoft Eropa Jean-Philippe Courtois mengecap begini: ”Bukalah jendela. Niscaya Anda akan menemukan pemandangan indah yang baru.”

Windows Vista memang dihajatkan untuk menjadi ”pemandangan baru” setelah enam tahun Microsoft tak mengganti sistem operasi komputer terdahulunya, Windows eXPerience (XP). Empat tahun lalu Microsoft sebenarnya berencana meluncurkan produk yang semula bernama Longhorn ini. Tapi tak jadi. Maka, ketika November lalu Vista diluncurkan untuk pengguna bisnis, banyak pengguna perorangan penasaran. ”Apa iya lebih hebat?” tanya Hasan Saleh, mahasiswa Teknik Informatika Universitas Parahyangan, Bandung, di sebuah mailing list.

Windows Vista untuk kebutuhan perorangan baru diluncurkan akhir Januari lalu. Tenggang waktu yang panjang antara edisi bisnis dan edisi perorangan (home edition) membuat sebagian pengguna komputer tak sabar ingin mencoba sistem ini. Berbagai milis teknologi informasi ramai membicarakannya. Versi bajakan pun bermunculan.

Riyogarta L. Pratikto, konsultan teknologi informasi yang aktif mengkritik produk-produk peranti lunak, telah lebih dari sepekan menelisik Vista. Hasilnya? Ia mengakui sistem operasi ini merupakan keluaran Microsoft yang terbaik. ”Tentu untuk pemakai kalangan umum,” katanya. Maksudnya, Windows Vista masih belum memenuhi kebutuhan, misalnya, kalangan pekerja desain grafis, yang selama ini cenderung memilih sistem operasi Mac (Mac OS) keluaran Apple.

Dosen di Akademi Bina Sarana Informatika Jakarta ini terkesima pada tampilan antarmuka yang rapi dilengkapi pemindah program tiga dimensi yang transparan. Kesan pertama ini sudah cukup membuat sistem operasi pendahulunya, Windows XP, terasa kuno.

Awalnya, Vista memang bukan nama yang dipilih, melainkan Longhorn. Ini nama sebuah bar di kawasan tetirah British Columbia, Kanada. Longhorn sedianya bakal menjadi jembatan antara XP dan Blackcomb (yang sekarang dinamai Vienna). Namun, karena dilengkapi banyak fitur yang mirip dengan Blackcomb, berkali-kali peluncuran Longhorn ditunda sejak 2003. Pada Agustus 2007, Microsoft merombak Longhorn.

Pembuatan Longhorn diulang, kali ini berpatokan pada basis program Windows Server 2003. Beberapa fitur yang diumumkan sebelumnya, seperti WinFS (sistem pengaturan dan penyimpanan data), dicoret dari daftar rencana. Longhorn berganti nama menjadi Vista, yang berarti pandangan atau penglihatan. Adapun Vienna kini diproyeksikan sebagai kelanjutan Vista dan akan diluncurkan setelah 2010.

Selain dilengkapi pemindah aplikasi tiga dimensi, tampilan antarmuka dilengkapi sidebar di bagian kanan layar monitor. Sidebar berisi belasan perangkat yang bisa kita pilah untuk ditampilkan. Antara lain penunjuk waktu, kalender, pengukur suhu, perangkat konversi mata uang, agenda kegiatan, dan jadwal penerbangan maskapai pilihan.

Perbedaan dengan Windows XP tampak pula pada ikon yang terletak di Start Menu. Pada Windows Vista hanya terdapat tombol ”mutiara” berwarna biru transparan dengan logo khas Windows. Saat tetikus diklik di atas tombol, akan keluar pilihan aplikasi. Di bagian bawah tertera mesin pencari untuk menemukan aplikasi dan data.

Bagi para orang tua, Windows Vista membuat mereka bisa mengatur apa saja yang bisa dan tidak bisa dilakukan anak-anak. Sebagai pemegang account administrator, orang tua dapat membatasi aplikasi dan permainan serta menyaring content situs web yang akan dibuka si anak. Laporan lengkap aktivitas anak di depan monitor tersedia dalam bentuk tabel feedback.

Bagi penyuka multimedia, Windows Vista memiliki program media center. Selain mendengarkan musik dan memutar cakram, ada fasilitas untuk merekam atau menunda siaran televisi (TV kabel). Misalnya, saat pertandingan sepak bola berlangsung, penonton bisa memberhentikan sementara siaran jika harus meninggalkan televisi dengan mengklik pause. Saat kembali menonton, ia bisa memutar lagi siaran.

Dalam status pause, komputer akan merekam siaran yang diterima. Rekaman ini yang disaksikan penonton saat menghentikan pause. Alhasil, ia akan tertinggal dari waktu siaran sesungguhnya. Jika hal ini tidak diinginkan, penonton dapat mempercepat siaran ”tunda” atau langsung melompat ke siaran real time.

Namun, untuk mendapat kenyamanan itu, Riyogarta harus menambah memori prosesor pada notebook-nya menjadi 1 gigabita. Sistem operasi ini memang bisa dipasang pada komputer dengan memori separuhnya, tapi tampilannya akan tersendat-sendat. ”Ini sisi minus Windows Vista,” katanya.

Tempo, yang telah mencoba sistem operasi ini, juga menemukan, tampilan Windows Vista yang memberikan sensasi visual itu benar-benar menguras kemampuan komputer. Pemasangan sistem operasi ini berlangsung lama—hampir satu jam—dan mengambil delapan gigabita kapasitas hard disk komputer. Beberapa fitur bahkan hanya bisa muncul jika komputer dilengkapi kartu grafis Windows Display Driver Model. ”Jadi, selain beli lisensi, harus beli perangkat pendukung,” kata Riyogarta.

Kolumnis The Miami Herald, Bill Husted, menyebutkan sistem operasi ini menuntut spesifikasi komputer yang lebih dari yang dimiliki masyarakat umum. ”Inilah yang terjadi ketika Microsoft melepas Windows 98, Windows ME, dan Windows XP. Sekarang hal yang sama terjadi pada Vista,” katanya.

Handy Dharmawan, manajer teknologi informasi pada sebuah perusahaan media di Jakarta, mengatakan kekuatan utama Windows Vista hanya pada tampilan visual. Bagi pengguna komputer pada umumnya, apalagi kalangan kantoran, pemakaian Windows Vista tak akan maksimal. ”Yang terpakai paling hanya 30 persen dari semua aplikasi,” katanya.

Adek Media


Siapkah Komputer Anda?

Ganti sistem, ganti komputer. Fenomena ini yang terjadi di beberapa negara setelah peluncuran Windows Vista. Di Amerika Serikat, misalnya, penjualan komputer meningkat 70 persen.

Tuntutan spesifikasi yang tinggi untuk sistem operasi ini membuat pengguna lebih baik sekaligus mengganti komputer. Bukan apa-apa, pengguna perorangan yang ingin beralih ke Vista harus merogoh kocek US$ 100 (sekitar Rp 915 ribu) untuk Vista Home Basic sampai US$ 130 (sekitar Rp 1,18 juta) untuk Vista Home Premium atau versi terlengkap.

Berikut ini spesifikasi minimal komputer Anda agar bisa mengoperasikan Windows Vista:

  • Prosesor Minimum: 800 MHz Rekomendasi: 1 GHz
  • Memori Minimum: 512 MB RAM Rekomendasi: 1 GB RAM
  • GPU Memori Minimum: 64 MB RAM Rekomendasi: 128 MB RAM
  • HDD Minimum: 20 GB Rekomendasi: 40 GB
  • Area HDD kosong Minimum: 15 GB Rekomendasi: 15 GB
  • Kartu Grafis Minimum: Mendukung DirectX9 Rekomendasi: Mendukung DirectX 9, WDDM Driver.
  • Perangkat lainnya Minimum: CD-ROM Rekomendasi: DVD ROM

    AM

    Evolusi Windows

    Windows 95 disebut-sebut sebagai edisi yang mengalami perkembangan paling signifikan sejak Windows pertama kali muncul pada November 1985. Windows 95 memiliki menu “Start”, untuk menuju grup program (pengganti Program Manager). Selain itu ada fitur Windows Explorer sebagai pengganti File Manager, dan browser Microsoft Internet Explorer.

    24 Agustus 1995 Windows 95 Berbasis DOS

    25 Juni 1998 Windows 98 Berbasis DOS

    5 Mei 1999 Windows 98 Second Edition Berbasis DOS

    17 Februari 2000 Windows 2000

    19 Juni 2000 Windows Millennium Edition Berbasis DOS

    25 Oktober 2001 Windows XP

    22 November 2006 Windows Vista

    2010-2012 Windows Vienna

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus