Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Twitter telah menolak untuk membayar tagihan Google Cloud perusahaan saat kontraknya akan diperpanjang bulan ini. Hal itu dapat mengakibatkan tim kepercayaan dan keamanan perusahaan media sosial itu lumpuh, menurut laporan Platformer yang dikutip Reuters pada hari Sabtu, 10 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum Elon Musk mengambil alih platform media sosial itu tahun lalu, Twitter menandatangani kontrak multi-tahun dengan Google terkait antara lain memerangi spam dan melindungi akun, kata laporan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan Platformer tidak memberikan perincian tentang bagaimana konflik antara perusahaan dapat menghambat tim kepercayaan dan keamanan Twitter. Informasi mengatakan Twitter telah mencoba untuk menegosiasikan kembali kontraknya dengan Google setidaknya sejak Maret.
Twitter menghosting beberapa layanan di servernya dan menampung yang lain di platform cloud Amazon dan Google, kata Platformer.
Pada bulan Maret, Amazon memperingatkan Twitter bahwa mereka akan menahan pembayaran iklan karena tagihan perusahaan yang belum dibayar ke Amazon Web Services untuk layanan komputasi awan, menurut Informasi.
Sejak akuisisi Musk, Twitter telah memangkas biaya secara dramatis dan memberhentikan ribuan karyawan. Musk memerintahkan perusahaan untuk memangkas biaya infrastruktur, seperti pengeluaran untuk layanan cloud, sebesar US$ 1 miliar, kata seorang sumber kepada Reuters pada November.
REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.