Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Petrokimia Gresik meraup laba sebesar Rp 1,94 triliun pada tahun 2021. Angka tersebut setara dengan 175 persen dari target yang dipatok dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp 1,11 triliun sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyebutkan pencapaian tersebut sangat baik karena pada tahun 2021 kemarin Indonesia menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19 akibat munculnya varian Delta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sejumlah negara juga masih membatasi akses perdagangan mereka untuk mencegah penularan Covid-19. Alhamdulillah di tengah tantangan ini, Petrokimia Gresik masih bisa memberikan kinerja yang memuaskan,” kata Dwi dalam keterangan resmi, Senin, 11 Juli 2022.
Selain hasil audit laporan keuangan perusahaan meraih predikat wajar tanpa pengecualian, menurut Dwi, realisasi tingkat kesehatan perusahaan cukup memuaskan. Skor kesehatan perusahaan sebesar 81,5 dengan predikat Sehat AA atau lebih tinggi dibandingkan skor RKAP sebesar 76 predikat Sehat A.
Dwi menjelaskan, capaian itu bisa diraih karena didukung oleh sejumlah terobosan. Sepanjang tahun 2021, misalnya, inovasi Petrokimia Gresik mampu menciptakan nilai tambah atau value creation riil sebesar Rp 240,68 miliar. Hal tersebut adalah kontribusi dari 82 persen karyawan yang terus mendorong perbaikan kinerja.
Sejumlah inovasi tersebut, kata Dwi, juga telah menarik perhatian dunia melalui empat predikat 3 Stars atau kategori tertinggi dalam ajang konvensi inovasi internasional 26th Asia Pacific Quality Organization (APQO). “Artinya, karya inovasi Petrokimia Gresik tidak hanya berdampak pada perolehan laba bagi perusahaan, tapi juga menginspirasi dan mampu membawa prestasi hingga level internasional,” tuturnya.
Lebih jauh Dwi menjelaskan, selama pandemi Covid-19, Petrokimia Gresik ditunjuk sebagai Koordinator Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur. Dalam bertugas, Petrokimia Gresik reaktivasi Unit Produksi Oksigen – Air Separation Plant (ASP) saat krisis oksigen medis terjadi di sejumlah fasilitas kesehatan.
Dalam menanggulangi dampak Covid-19, Petrokimia Gresik juga tetap mendukung mendukung 613 pelaku UMKM yang menjadi Mitra Kebanggaan (Mangga) yang tersebar Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY dengan menggelontorkan bantuan hingga Rp 42,97 miliar. Bantuan itu berupa modal usaha, pembinaan dan pendampingan untuk UMKM yang bergerak di sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, peternakan, perikanan, industri, dan jasa.
Salah satu program unggulan Petrokimia Gresik di bidang ini adalah Literasi (Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi) yang ada di Kabupaten Lamongan. “Dukungan terhadap kemajuan UMKM mengantarkan Petrokimia Gresik masuk ke dalam daftar 17 Perusahaan Paling Berkontribusi bagi UMKM di Indonesia versi International Council for Small Business (ICSB) Indonesia,” ucap Dwi.
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Petrokimia Gresik juga dilakukan dengan mengucurkan anggaran Rp 10 miliar untuk mendorong kelestarian lingkungan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini