Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO General Electric Indonesia Handry Satriago membagikan tipsnya untuk menjadi pemimpin masa depan. Hal itu ia bagikan saat mengisi salah satu sesi di acara Idea Fest, pada Sabtu 5 Oktober 2019 yang dibagikannya di akun Instagram pada 7 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Handry mengatakan pada kegiatan Idea Fest, pengunjung yang datang di sesinya sangat banyak. "Sampai pada lesehan dan masih banyak yg nggak bisa masuk...well, saya senang bisa ngobrol dan sharing dengan banyak anak muda yg ingin tahu apa pendapat saya mengenai leader in the future," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Handry mengatakan dari sekian banyak kriteria atau hal penting yang seorang pemimpin perlu lakukan atau perlu miliki di masa depan dan saat ini ada tiga hal.
Pertama adalah melakukan refleksi diri. "Sering-seringlah berkaca, melakukan introspeksi diri dan menertawakan kesalahan atau kelemahan yg ada serta mencari jalan untuk memperbaikinya," katanya.
Para pemimpin zaman sekarang dan masa depan memiliki banyak sekali informasi. Kemudahan itu bisa dengan cepat langsung diceburkan ke masalah manajemen yang di masa lalu orang butuh bertahun-tahun berkarier untuk mendapatkan situasi itu. Beberapa masalah yang mungkin dihadapi para pemimpin itu adalah banyak orang yang dipimpin, rumitnya lingkungan dan proses bisnis, serta sulitnya kegiatan operasional. "Oleh karena itu mereka sering lupa untuk melakukan refleksi...what did i do wrong? what should i do differently? what if? (Apa kesalahan yang saya lakukan? Apa yang harus saya lakukan dengan cara yang berbeda? Bagaimana bila...?," katanya.
Saran kedua untuk para pemimpin adalah memimpinlah dengan hati. "Sekarang dan apalagi masa depan, mesin dan data akan sangat berpengaruh dalam proses-proses manajemen dan pengambilan keputusan," katanya.
Ia berharap para pemimpin nanti bisa menyisakan waktu untuk hal-hal dasar, menjadi manusia yang memiliki hati. "lead with your hart...have emphaty, dan do a lot of interaction with your team (Memimpinlah dengan hati, miliki empati, dan banyak-banyaklah berinteraksi dengan tim Anda)," katanya.
Saran terakhir Handry adalah memutus lingkaran yang selama ini berulang. Pemimpin di masa sekarang dan masa depan, kata Handry, akan akan berhadapan dengan masalah-masalah baru, yang sebelumnya tidak ada "Oleh karena itu, dibutuhkan mindset dan values yang baru untuk menghadapinya. Buanglah cara-cara lama yg tidak lagi relevan dengan problem yg dihadapi sekarang. Berubahlah," katanya.
Ia menyarankan agar para pemimpin itu mampu memotong siklus mindset dan aktivitas yang tak lagi berguna. Jika si pemimpin berubah, maka generasi berikutnya akan menjadi lebih baik. "Karena toh pada akhirnya the job of a leader is to create more leaders (pekerjaan seorang pemimpin adalah menciptakan pemimpin-pemimpin baru). Jika tidak berubah, kepemimpinan Anda hanya akan menghasilkan leaders yg cara pikir dan aktivitasnya sama dengan generasi sebelum Anda," katanya.
"Mari kita hadapi masa depan tersebut dengan optimis...karena pesimisme bukan sebuah opsi. Salam," lanjutnya.
INSTAGRAM