Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perdagangan (Kemendag) menurunkan harga Harga Eceran Tertinggi minyak goreng per hari ini, Selasa, 1 Februari 2022.
Minyak goreng yang semula per liternya mulai Rp 14 ribu menjadi mulai Rp 11.500. Dalam beberapa bulan terakhir harga eceran tertinggi minyak goreng memang liar dan melonjak hingga Rp 20 ribu per liternya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komisi Pengawas Persaingan Usaha alias KPPU mengungkapkan, saat ini sebesar 46,5 persen pasar minyak goreng dikendalikan oleh empat produsen besar.
“Dari hasil penelitian, KPPU melihat bahwa terdapat konsentrasi pasar CR4 sebesar 46,5 persen di pasar minyak goreng. Artinya hampir setengah pasar, dikendalikan oleh empat produsen minyak goreng,” kata Komisioner KPPU, Ukay Karyadi, dalam keterangan resmi, Jumat, 21 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut empat produsen minyak goreng terbesar di Indonesia, dikutip dari berbagai sumber:
- 1. Wilmar International Ltd
Wilmar merupakan grup perusahaan agribisnis Singapura yang didirikan pada 1991. Saat ini Wilmar memiliki lebih dari 450 pabrik dan jaringan distribusi di seluruh Cina, India, Indonesia, dan 50 negara lainnya. Aktivitas Wilmar meliputi perkebunan kelapa sawit, penyulingan minyak masakan, penggilingan biji minyak, pemrosesan dan pengepakan minyak masakan konsumsi, lemak, oleokimia, dan biodiesel, serta pemrosesan dan pengepakan gandum. Produk minyak goreng produksi Wilmar yang beredar di Indonesia yaitu Fortune dan Sania.
- 2. Indofood Agri Resources Ltd
Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri) merupakan perusahaan induk investasi sekaligus anak perusahaan Indofood Singapore Holdings Pte. Ltd. IndoAgri bergerak di bidang agrikultur, dan menghasilkan produk-produk kelapa sawit seperti minyak goreng, margarin, serta produk perkebunan lain seperti gula dan karet.
Dikutip dari Indofoodagri.com, IndoAgri memiliki lahan seluas 303.149 hektar di Indonesia. Sebagian besar berlokasi di Sumatera dan Kalimantan. Sedangkan kilang minyak sebagian besar berlokasi di Jakarta, Medan, Surabaya dan Bitung.
Perusahaan milik Anthony Salim ini membawahi PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Produk minyak goreng IndoAgri yang kerap dijumpai di pasaran Indonesia adalah Bimoli, Delima, dan Happy.
- 3. Grup Musim Mas
GrupMusimMas merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi sawit dan berkantor pusat di Singapura. Perusahaan ini beroperasi secara global di seluruh spektrum bisnis kelapasawit di 13 negara di Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Utara dan Selatan.
Selain bisnis penyulingan minyak nabati, GrupMusimMas juga memproduksi sejumlah mereksabun dan minyak goreng. Adapun produk minyak gorengbuatanGrupMusimMas yang beredar di Indonesia yaituSanco, Amago, dan Voila
- 4. RoyaL Golden Eagle International (RGEI)
Royal Golden Eagle (RGEI) juga dikenal sebagai Raja Garuda Emas, merupakan grup industri berbasis sumber daya terintegrasi global, dengan bisnis kertas, minyak sawit, viscose, konstruksi dan energi, manajemen properti dan aset.
RGEI didirikan Sukanto Tanoto, dan telah memperkerjakan 60 ribu orang di seluruh dunia dengan aset melebihi US$25 miliar. Minyak goreng Camar adalah salah satu merek terkenal yang diproduksi RGEI.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca : Sinyal Kartel dalam Gonjang-ganjing Harga Minyak Goreng, Apa Itu?