Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset pasar Ipsos Indonesia menyebutkan ada lima e-commerce yang paling sering digunakan selama Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Associate Director, OBV & CHP Ipsos Indonesia Gita Marino menyampaikan, 54 persen memilih Shopee sebagai Brand Used Most Often.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Selanjutnya ada Tokopedia yang sering digunakan 30 persen,” kata Gita dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 28 Januari 2022. Selanjutnya di posisi ketiga ditempati Lazada (13 persen), keempat Bukalapak (2 persen), dan kelima Blibli (1 persen).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gita menjelaskan, merek e-commerce yang paling sering terlintas oleh konsumen adalah Shopee sebanyak 54 persen. Kedua dari Tokopedia (27 persen), ketiga Lazada (12 persen), keempat Bukalapak (2 persen). “Lalu 1 persen lainnya orang memilih e-commerce lain,” ujarnya.
Dari penelitian tersebut diketahui 54 persen konsumen memilih Shopee sebagai e-commerce yang sering terlintas di pikiran mereka. Selanjutnya ada Tokopedia (27 persen), Lazada (12 persen), Bukalapak (2 persen), dan lain-lain (1 persen).
Gita juga mengatakan, 49 persen konsumen dalam menyambut Harbolnas sudah merencanakan apa yang ingin dibeli. Kedua, sebanyak 37 persen tetap ikut Harbonlas walaupun masih melihat-lihat apa yang menarik.
“Ketiga, 10 persen pokoknya yang diskon dan harga menarik pasti saya beli. Lalu 4 persen gak begitu tertarik Harbolnas untuk shopping,” tutur Gita.
Penelitian yang dilakukan mulai dari 26 November – 6 Desember 2021 tersebut juga melibatkan 1.000 responden laki-laki atau perempuan berusia 18 tahun ke atas.
Andi Sukma selaku Country SL Group Leader, OBV, CEX & CP Ipsos Indonesia menyampaikan, metode penelitian yang dilakukan pihaknya menggunakan survei daring yang menyediakan kuesioner berstruktur. Ia mengklaim wawancara kepada responden selama 15 menit dilakukan agar lebih memastikan lebih dalam.
“Kriteria responden juga mencakup wilayah Jabodetabek (20 persen), Jawa non Jabodetabek (60 persen), di luar Pulau Jawa (20 persen), dan pernah menggunakan aplikasi belanja online selama 12 bulan terakhir,” kata Andi dalam kesempatan yang sama.
Berdasarkan profil pengguna dalam risetnya, Andi mengungkapkan komposisi lak-laki 50 persen dan perempuan 60 persen. Berdasarkan generasi mencakup Gen Z (40 persen), Milenial (50 persen, dan Gen X (10 persen).
Okupasinya mencakup golongan pekerja penuh waktu (42 persen), pekerja paruh waktu (27 persen), ibu rumah tangga (14 persen), pelajar (12 persen), dan yang tidak bekerja (5 persen).
“Kami juga melihat dari status pernikahan, seperti lajang (46 persen), menikah dengan anak (49 persen), menikah tapi tidak ada anak (4 persen), dan orang tua tunggal (1 persen),” ujar Andi.
Penelitian Ipsos Indonesia juga menunjukkan mayoritas pengguna e-commerce berasal dari kelas menengah sebanyak 50 persen, kelas bawah (40 persen) dan dari sektor kelas atas (10 persen).
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.