Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

5 Pola Candlestick yang Paling Umum Digunakan Investor Saham

Candlestick berguna untuk membangun pola yang dapat memprediksi arah harga setelah selesai perdagangan saham.

14 Oktober 2022 | 13.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Candlestick Saham. shutetrstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan di pasar saham umumnya memerlukan analisis teknis dari berbagai grafik dan strategi. Ada berbagai teknik perdagangan yang popular digunakan oleh para investor, yang paling umum digunakan adalah pola candlestick.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biasanya para investor memakainya demi menghasilkan pengembalian yang tinggi dan mengurangi risiko perdagangan. Tidak heran jika kemudian jenis grafik candlestick telah digunakan sejak abad ke17.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Investopedia, pola candlestick merupakan alat yang digunakan untuk mengemas data untuk beberapa kerangka waktu ke dalam satu batang harga. Selain itu, candlestick berguna untuk membangun pola yang dapat memprediksi arah harga setelah selesai perdagangan.

Secara lebih spesifik, candlestick dibagi menjadi dua tingkatan siaga, yakni sinyal dan konfirmasi. Yang pertama sinyal akan membentuk suatu pola yang bisa menunjukkan pergerakan naik turunnya saham. Pada tahap selanjutnya atau tingkatan konfirmasi, berarti pola sudah terkonfirmasi dan besar kemungkinan arah pergerakan harganya akan sesuai prediksi.

 

Pola Candlestick

Pola ini menginformasikan kekuatan pergerakan pasar pada hari itu dan memprediksi kemungkinan pergerakan hari berikutnya. Berikut lima candlestick yang paling umum dipakai para investor:

  1. Bullish Engulfing

Berdasarkan jurnal berjudul Pembuatan Currenct Market Indicator Pada Metatrader, pola ini merupakan pola yang akan membalikan arah market dari tren turun menjadi tren naik. Pola ini dapat diidentifikasi ketika lilin hitam kecil diikuti keesokan oleh lilin putih besar, yang tubuhnya sepenuhnya tumpang tindih atau menelan tubuh lilin di hari sebelumnya.

Hal ini menunjukan bahwa bahwa tren naik sedang terhenti dan mulai berbalik lebih rendah. Dengan demikian pembeli memiliki upaya singkat lebih tinggi namun menyelesaikan hari jauh di bawah penutupan lilin di hari sebelumnya.

Pola ini cenderung memberi sinyal pembalikan ketika didahului empat atau lebih lilin hitam. Investor perlu teliti karena harus melihat tidak hanya dua lilin yang membentuk pola bullish engulfing, tetapi lilin sebelumnya juga.

Ilustrasi Candlestick Saham. shutetrstock.com

  1. Bearish Engulfing

Kebalikan dari bullish, pola bearish engulfing terjadi di dekat bagian atas pergerakan naik di pasar bearish secara keseluruhan. Masih dalam Investopedia, pola ini terdiri dari lilin naik berwarna putih atau hijau, diikuti oleh lilin turun besar berwarna hitam atau merah yang menutupi atau menelan lilin naik yang lebih kecil.

Pola ini akan memberikan sinyal harga yang lebih rendah yang akan datang. Dengan demikian, pola ini dianggap penting karena mampu menunjukan penjual telah melampaui pembeli dan mendorong harga lebih agresif ke bawah daripada yang mampu didorong oleh pembeli.

  1. Morning Star

Pola morning star merupakan pola visual yang terdiri dari tiga lilin yang ditafsirkan sebagai tanda bullish oleh analis teknis. Di antaranya lilin hitam tinggi, lilin hitam atau putih lebih kecil dengan badan pendek dan sumbu panjang, serta lilin putih tinggi.

Pola ini menunjukan awal dari peningkatan ke atas yang sebelumnya terbentuk mengikuti tren turun. Prosesnya terlihat ketika lilin tengah menangkap momen di mana bearish mulai memberi jalan kepada kenaikan. Lilin ketiga untuk mengonfirmasi pembalikan yang sekaligus menandakan adanya tren naik baru.

  1. Hanging Man

Dikutip dari moneycontrol.com, pola hanging man terbentuk pada setelah akhir pergerakan naik. Bentuk pola ini terlihat seperti huruf "T", meskipun kemunculan lilin hanyalah peringatan dan belum tentu menjadi alasan untuk bertindak.

Yang pasti, pola ini memperingatkan bahwa harga mungkin mulai turun dan minat jual mulai meningkat. Agar polanya valid, lilin yang mengikuti orang harus melihat harga dari penurunan aset.

  1. Spinning Top

Spinning top merupakan pola candlestick yang memiliki tubuh pendek dan dipusatkan secara vertikal di antara bayangan bawah panjang dan bayangan atas. Spinning top dapat memiliki penutupan di atas atau di bawah pembukaan, tetapi kedua harga selalu berdekatan.

Pola candlestick ini terbentuk ketika pembeli mampu untuk mendorong harga untuk naik selama periode tertentu. Sedangkan penjual mendorong harga turun di watu yang bersamaan. Namun hasil dari penutupan akan berakhir sangat dekat dengan pembukaan. Selain itu, pola kenaikan atau penurunan harga saham yang kuat menandakan potensi pembalikan harga, seperti ada konfirmasi dari lilin yang mengikutinya.

FATHUR RACHMAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus