Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menabung emas memiliki banyak keuntungan jangka panjang. Salah satu keuntungannya adalah tidak terpengaruh dengan adanya inflasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apabila menabung di bank, nilai uang biasanya akan berkurang karena inflasi. Misalnya uang Rp100.000 hari ini, nilainya tidak akan sama di masa depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbeda dengan emas yang nilainya akan tetap stabil, bahkan cenderung naik. Emas yang dibeli 10 tahun lalu nilainya malah semakin bertambah apabila dijual saat ini.
Agar lebih paham, berikut ini 7 keuntungan menabung emas yang bisa Anda pelajari.
Keuntungan Menabung Emas
1. Melindungi Nilai Kekayaan dari Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus hingga bisa mengurangi daya beli uang. Sebab itulah, uang yang dimiliki saat ini nilainya akan berbeda pada 50 tahun mendatang.
Sementara, emas merupakan aset yang tidak akan berpengaruh dengan inflasi karena nilai intrinsiknya lebih tinggi dan stabil.
Selain itu, nilai logam mulia tidak bergantung pada nilai mata uang, sehingga mampu menjaga nilai kekayaan tanpa pengaruh inflasi.
2. Bisa Menjadi Alat Tukar
Emas adalah logam mulia yang telah diakui secara global sehingga dapat diterima oleh berbagai negara.
Selain itu, emas dapat digunakan sebagai alat tukar pembayaran apabila terjadi krisis ekonomi atau keuangan. Sehingga, sangat aman dijadikan tabungan karena aman disaat krisis darurat.
3. Bisa Menjadi Dana Darurat
Dana darurat perlu disiapkan untuk menghadapi situasi tidak terduga seperti sakit, kecelakaan, hingga kehilangan pekerjaan.
Sebab itulah, emas dapat digunakan sebagai dana darurat karena bisa dijadikan jaminan gadai apabila membutuhkan pinjaman.
4. Nilainya Terus Naik dalam Jangka Panjang
Emas memiliki nilai tinggi dan terus naik, karena permintaan logam mulia selalu lebih besar daripada penawarannya. Permintaan emas paling banyak berasal dari sektor industri, perhiasan, investasi, dan cadangan bank sentral.
5. Likuiditasnya Tinggi
Aset paling mudah untuk diperjualbelikan secara online dan offline adalah logam mulia. Menariknya, menjual emas dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja dengan harga yang kompetitif.
Emas murni memiliki kadar 99,99%, sementara perhiasan memiliki kadar sebesar 75% hingga 91,6%.
6. Diversifikasi Investasi yang Seimbang
Korelasi rendah dengan aset lain seperti saham, obligasi, dan properti membuat logam mulia tidak akan mengalami penurunan. Sebab itulah, emas dapat menyeimbangan portfolio investasi hingga mengurangi risiko kerugian.
7. Modal Investasi Terjangkau
Tidak perlu modal besar untuk menabung emas, sebab nominal dapat disesuaikan dengan kemampuan dan pastikan menabungnya secara rutin untuk memiliki logam yang diinginkan.
Menariknya saat ini, telah beredar aplikasi tabungan emas seperti Pegadaian dengan pembelian terjangkau mulai dari Rp10.000 saja untuk setiap harinya.
Itulah 7 keuntungan menabung emas yang bisa dipertimbangkan. Pastikan untuk memulai lebih dini dengan mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan hidup menjadi lebih baik.
NUR QOMARIYAH
Pilihan Editor: Definisi Hidup Berkecukupan dan Cara Meraihnya