BEBERAPA bank mengalami over-liquid setelah Pakto, tapi masih banyak lagi bank yang bersusah payah mencari nasabah. Dalam kelompok terakhir ini, termasuk Bank Aken, yang baru beroperasi sejak dua bulan lalu. Didirikan oleh dua perusahaan asuransi -- Aken Life dan PT Asuransi Kerugian Puri Adil -- Bank Aken juga memberikan iming-iming, kendati tidak sebesar Tahapan, yang menjanjikan Rp 500 juta. Yang ditawarkan Aken adalah Program Deposito Plus, mirip program yang sejak lima tahun lalu sudah dipasarkan oleh Bank Bali. Dan aturan mainnya sangat sederhana. Setiap deposan, yang menyimpan uangnya di Aken dengan nilai minimal Rp 1 juta untuk jangka enam bulan ke atas, akan langsung terdaftar sebagai peserta asuransi kecelakaan gratis. Ini berarti, selain nasabah akan memperoleh bunga deposito yang 18,5% per tahun, mereka juga tak perlu lagi membayar polis maupun premi asuransi. "Besar jaminan asuransi yang kami berikan sama dengan nilai deposito yang disimpan nasabah. Dan hanya berlaku selama mereka menjadi nasabah kami," kata Gede Darmawan, Direktur Bank Aken. Hasilnya lumayan. Deposan Aken bertambah. Tapi tidak berarti Aken bebas dari risiko. Menurut Gede, pihaknya menanggung premi untuk para nasabahnya sebesar 0,7%. Kalau ditambahkan dengan biaya bunga, maka biaya uang Deposito Plus yang ditanggung Aken menjadi 19,2%. "Cukup mahal juga," kata Gede. Tapi, bukankah yang 0,7% itu dibayarkan kepada PT Asuransi Puri Adil dan Aken Life? Jadi, tak ubahnya uang yang keluar dari saku kiri, masuk ke saku kanan. Iya, kan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini