Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Aksi naik gaji

Para karyawan bank asing di jakarta menuntut perbaikan gaji yang dimulai dari karyawan citibank, kemudian ke bank asing lain. perbedaan menyolok antara gaji orang asing dengan domestik. (eb)

17 Maret 1979 | 00.00 WIB

Aksi naik gaji
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
PARA nasabah dari The Chase Manhattan Bank NA cabang Jakarta pagi itu saling senyum ketika membaca: We want salary adjustment (Kita minta penyesuaian gaji). Tulisan begitu, berupa plakat dan sticker ditempelkan di mana-mana: di mulut loket, di sepanjang dinding, di meja karyawan, ada pula yang di dada pegawai bank itu. Aksi menuntut perbaikan gaji itu, seperti dulu juga, dimulai para karyawan Citibank, terutama karyawan non staf yang tergabung dalam SB. Tapi sejak awal Maret lalu, juga merembet di berbagai bank asing lainnya. Seperti di American Express Bank (Amex), Bank of America, The Chartered Bank, Algemene Bank Nederland, Bank of Tokyo dan The Hongkong and Shangh ai Banking Corporation. Besarnya tuntutan berbeda-beda. Para karyawan itu rupanya menyesuaikan apa yang mereka pinta itu dengan omzet dan keuntungan dari masing-masing bank. Di Chase Manhattan mereka minta 30%, berlaku sulut sejak Januari lalu, dan bukan sejak Maret ini. "Kan devaluasi rupiahnya terjadi Nopember lalu, jadi sudah baik kalau kita minta sejak Januari sehabis masa transisi," kata seorang karyawan lama. Di Citibank yang dituntut adalah 25%, sedang di BOA sebanyak 21%. Zulfikar Biteh dan Bambang Wahjudi, keduanya pimpinan SB Citibank, beranggapan tuntutan para karyawan itu wajar saja. "Kalau melihat laba yang diperoleh Citibank, permintaan tambahan 25% itu masih kecil," kata Bambang. Pihak majikan sendiri menyadari gaji para karyawan harus dinaikkan setelah Kenop-15. Tapi ternyata yang mereka berikan di Citibank cuma 15%, di Chase Manhattan rata-rata 12%, sedang di Amex 14%, yang berlaku sejak 1 Maret. Kejengkelan pihak karyawan, demikian Zulfikar yang juga duduk sebagai pimpinan SB Niaga-Bank dan Asuransi DKI Jaya, adalah karena pihak manajemen dianggap tidak mcnepati janjinya. "Semula mereka bilang kenaikan itu akan diumumkan melalui SB, tapi ternyata diumumkan langsung kepada karyawan," kata Zulfikar. Apa salahnya? "Ya itu kan bisa memecah belah kami." Buntu Tapi bagi S.C. Wirasmo, ketua SB di Chase Manhattan, yang menjadi keberatan terutama adalah kenaikan yang hanya 12% itu, yang dianggap menyimpang dari janji semula. Dalam perundingan, "pihak manajemen berjanji akan memperhitungkan tingkat inflasi sejak Januari lalu," kata Wirasmo. Di Chartered Bank yang berkantor di Gedung Kosgoro, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, aksi itu berjalan dengan tenang, tanpa sticker dan plakat. Tapi Joseph Hermansyah, ketua SB-nya percaya mereka akan naik 30%. Menurut Joseph, Chartered Bank ini kelihatannya memang kecil kalau dibandingkan dengan bank asing lainnya. "Tapi ratio keuntungannya paling besar di atas 10," katanya. Sedang bank-bank asing lainnya di Jakarta rata-rata memiliki ratio sekitar 6 sampai 7." Tapi omong-omong berapa sih gaji seorang karyawan non staf di bank asing? Menurut Wirasmo, seorang non staf berpangkat clerk, gajinya sekitar US$ 160 atau Rp 100.000. Seorang staf yang Indonesia sekitar US$ 336 atau Rp 210.000. "Tapi seorang tenaga asing bisa memperoleh US$ 3.200," tukasnya. "Fasilitasnya pun amat berbeda." Perbedaan yang menyolok antara gaji orang asing dengan tenaga domestik, sekalipun ia staf, memang tak cuma terjadi di bank asing. Sampai sekarang di perusahaan asing yang non bank memang belum tercetus keluar ketidakpuasan itu. Mungkin keadaan para karyawannya lebih baik. Tapi di bank asing akhir pekan lalu tampaknya para karyawan SB itu meningkatkan aksinya. Jam makan siang tadinya mereka lakukan secara bergilir. Kini serentak. Menurut Wirasmo, para karyawan kini tak mau kerja lembur, tapi pulang serentak begitu lonceng menunjukkan jam 4 sore. "Jika terus buntu, terpaksa perselisihan ini akan kami bawa ke P4D," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus