Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Alasan Prabowo Bentuk 70 Ribu Koperasi Desa Merah Putih: Jadikan Lumbung Pangan dan Singkirkan Tengkulak

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membeberkan alasan Presiden Prabowo Subianto ingin membentuk Koperasi Desa Merah Putih.

11 Maret 2025 | 18.20 WIB

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Joko Yuliantono memberikan keterangan kepada awak media usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025. Pemerintah akan memberikan pinjaman sebesar Rp5 miliar melalui Bank Himbara untuk setiap koperasi desa merah putih. Tempo/Imam Sukamto
Perbesar
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Joko Yuliantono memberikan keterangan kepada awak media usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025. Pemerintah akan memberikan pinjaman sebesar Rp5 miliar melalui Bank Himbara untuk setiap koperasi desa merah putih. Tempo/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk Koperasi Desa Merah Putih di desa-desa seluruh Indonesia. Pemerintahan Prabowo menargetkan hingga 70 ribu Kopdes Merah Putih akan diluncurkan tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membeberkan sejumlah alasan Prabowo mengeluarkan inisiatif tersebut. Prabowo, kata Tito, berharap Kopdes Merah Putih akan mampu mewujudkan ketahanan pangan hingga memotong rantai distribusi dari desa. Tito menyampaikan Kopdes Merah Putih bisa menyediakan lumbung pangan atau gudang bahan pokok yang dikelola secara lebih modern di desa-desa. "Presiden mengharapkan bahwa setiap desa memiliki ketahanan pangan masing-masing," kata Tito seusai rapat di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta pada Selasa, 11 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Nantinya, kata dia, lumbung atau gudang yang dikelola Kopdes Merah Putih akan menjadi tempat penyimpanan bahan baku. Stok tersebut, ucap Tito, bakal dibeli koperasi dari para petani.

Tito mengeklaim keberadaan lumbung pangan Kopdes Merah Putih bakal membuat harga bahan pokok di desa lebih stabil. "Sehingga harganya dapat terjangkau oleh petani," ucap mantan Kapolri itu.

Selain itu, Tito menyampaikan Kopdes Merah Putih juga bakal mempersingkat rantai distribusi dari petani ke konsumen di wilayah-wilayah lain. Selama ini, kata Tito, distribusi hasil tani kerap diperantarai oleh tengkulak, rentenir, hingga praktik ijon yang membuat petani tidak menikmati keseluruhan nilai ekonomi panen mereka.

Tito berujar Kopdes Merah Putih akan membuat petani tak lagi bergantung kepada tengkulak dan rentenir. "Diambil alih oleh Koperasi Desa Merah Putih ini," ucap dia.

Prabowo, kata Tito, juga menginginkan agar Kopdes Merah Putih bisa menjadi pelaksana berbagai program pemerintah di desa. Contohnya, seperti apotek desa dengan obat generik dan harga yang murah hingga penyaluran pupuk subsidi ke desa-desa.

Presiden Prabowo sebelumnya menyampaikan bakal membentuk Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia. Hal itu diputuskan usai Prabowo melakukan rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, nantinya KopDes Merah Putih akan dibangun di 70 ribu desa. "Satu yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih, jadi disingkat Kopdes Merah Putih. Nah itu akan dibangun di 70 ribu desa,” ujar Zulhas panggilan Zulkifli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin, 3 Maret 2025.

Pemerintah membentuk Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya untuk memperkuat perekonomian desa dan membantu pengentasan kemiskinan di pedesaan melalui penyerapan produk-produk pertanian, perikanan, dan hasil ternak yang ada di daerah.

Koperasi Desa Merah Putih juga diharapkan dapat membuka dan mengelola berbagai fasilitas seperti gerai sembako, gerai obat murah, apotek desa, kantor koperasi, gerai unit usaha simpan pinjam koperasi, klinik desa, fasilitas penyimpanan atau cold storage, serta distribusi logistik. Selain itu, koperasi ini juga dibentuk untuk menjadi penyalur bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus