Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Jalan Terjal IKN Menjadi Kota Sirkuler

Pemerintah merancang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai kota sirkuler alias kota bebas sampah.

29 Juli 2022 | 00.00 WIB

Kawasan titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 13 Maret 2022. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Kawasan titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 13 Maret 2022. ANTARA/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

JAKARTA - Pemerintah merancang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi kota sirkuler alias kota ramah lingkungan. Upaya untuk mewujudkan rencana penuh ambisi di Nusantara ini bakal penuh rintangan.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan, Nirwono Joga, menuturkan sampai hari ini belum ada kota yang menerapkan konsep sirkuler di dalam negeri. Dia mengatakan kendala terbesar berada pada manusianya. "Kuncinya ada di masyarakat, sudah disiapkan atau belum," katanya kepada Tempo, kemarin.

Untuk gambaran sederhana, kota sirkuler dibangun dari masyarakat yang kegiatannya tidak atau sedikit sekali menghasilkan sampah. Mereka mengolah kembali produk-produk yang digunakan menjadi sesuatu yang berguna untuk mendukung kehidupan di kota tersebut. Di IKN, pemerintah menargetkan 60 persen timbulan sampah bisa didaur ulang pada 2045 dan 100 persen limbah cair diolah dengan sistem pengolahan terpadu pada 2035.

Masalahnya, belum banyak masyarakat yang memahami pentingnya pengurangan sampah hingga cara memilahĀ dan mengolahnya. Anggota Dewan Pertimbangan Adipura ini menuturkan baru segelintir kalangan menengah ke atas yang memberi perhatian pada isu ini. Selain itu, dukungan dari pemerintah dan pengusaha masih minim.

Nirwono mengatakan, untuk menjalankan konsep sirkuler di IKN, pemerintah bisa memulainya dengan mengedukasi dan melatih masyarakat di sekitar ibu kota. Daerah tersebut bisa menjadi percontohan sebelum diterapkan di IKN. "Bukan mustahil membangun kota sirkuler, tapi tahapannya harus realistis," katanya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus