Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk memindahkan operasi penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, ke Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, yang akan dimulai pada 29 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) akan mengelola Bandara Kertajati, yang akan menyediakan layanan penerbangan domestik dan internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Yang dalam negeri, kami pindahkan tujuh rute dan akan tambah dua frekuensi. Ini semakin menguatkan lagi posisi Kertajati,” ujar Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadi di kantornya, Jakarta Pusat, pada Jumat, 15 September 2023.
Selain perpindahan bandar udara tersebut, bagaimanakah keadaan bandara di Indonesia saat ini?
Bandara Kertajati
Pada awalnya, Bandara Kertajati di Majalengka mendapat respons negatif dari penumpang, yang tercermin dari minimnya jumlah penumpang dan penurunan aktivitas maskapai. Bahkan, beberapa maskapai menutup rute penerbangan mereka dari Bandara Kertajati.
Rendahnya jumlah penumpang ini, salah satunya disebabkan oleh kurangnya akses menuju bandara tersebut, terutama karena jalan tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) yang merupakan akses utama belum selesai dibangun.
Namun pada Mei 2023, bandara ini kembali beroperasi dengan fokus utama pada pemberangkatan haji, terutama untuk jamaah asal Cirebon Raya. Pemberangkatan haji dari daerah lain masih dilakukan melalui Bandara Cengkareng.
Saat ini, Bandara Kertajati telah beroperasi kembali dan melayani beberapa penerbangan internasional, termasuk penerbangan umroh yang dilakukan empat kali seminggu dan penerbangan rute Kuala Lumpur - Kertajati yang beroperasi dua kali seminggu.
Warga menyaksikan pendaratan pesawat King Air 200GT saat pendaratan perdana di Bandara Ngloram, Cepu, Blora, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Januari 2020. Bandara tersebut dibangun sejak 1980 namun mangkrak tak terselesaikan. ANTARA/Yusuf Nugroho
Bandara Ngloram, Blora
Bandara Ngloram Blora telah kembali beroperasi pada tanggal 27 Januari 2023 setelah terhenti karena adanya revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma.
Disadur dari Blorakab.go.id, direktur Utama PT Citilink, Dewa Kadek Rai, menyatakan bahwa kini mereka telah bisa menyiapkan pesawat untuk beroperasi dua kali seminggu. Dewa Kadek Rai berharap bahwa kehadiran Citilink di Blora akan meningkatkan konektivitas antar daerah di seluruh Indonesia dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Blora dan sekitarnya.
Bupati Blora, H. Arief Rohman, menyambut baik keputusan Citilink untuk kembali terbang ke Cepu. Penerbangan perdana dijadwalkan pada tanggal 27 Januari. Bupati Arief juga berencana untuk mengadakan roadshow dan berkoordinasi dengan kabupaten sekitar untuk mendukung keberhasilan penerbangan Jakarta - Cepu.
Bandara Toraja
Bandara Toraja, atau dikenal sebagai Bandara Buntu Kunik diresmikan Presiden Jokowi pada 18 Maret 2021. Meskipun peresmiannya dilakukan pada 2021, bandara ini sebenarnya sudah beroperasi sejak September 2020 dengan layanan penerbangan dari Wings Air dan Citilink yang menghubungkan Makassar ke Toraja.
Lahan Bandara Toraja memiliki luas 141 hektar dengan desain bangunan yang mencerminkan kearifan lokal rumah adat Tana Toraja. Fasilitas bandara ini mencakup landasan pacu seluas 2.000 meter, apron, taxiway, dan terminal penumpang seluas 1.152 meter persegi.
Bandara ini memainkan peran penting dalam mengurangi waktu perjalanan ke Toraja dari sekitar 8-9 jam menjadi hanya 40 menit. Selain itu, bandara ini juga mendukung statusnya sebagai wilayah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan) di Indonesia yang mendukung konektivitas di wilayah tersebut.
Bandara Ewer, Asmat
Bandara Ewer adalah sebuah bandara kelas III yang terletak di wilayah seluas 49,83 hektar di Kecamatan Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan. Menurut Dephub.go.id, proyek pembangunan Bandara Ewer dimulai pada tahun 2018 dan selesai pada tahun 2022.
Bandara ini memiliki landasan pacu dengan ukuran 1.650 meter x 30 meter, sehingga memungkinkan pesawat jenis ATR 72-600 untuk mendarat. Terminal penumpang yang berukuran 488 meter persegi dirancang dengan nuansa etnis yang mencerminkan kearifan lokal budaya setempat, dan memiliki kapasitas hingga 14.000 penumpang per tahun.
Saat ini, Bandara Ewer melayani tiga rute penerbangan, yaitu Kamur-Ewer PP, Timika-Ewer PP, dan Merauke-Ewer PP. Layanan transportasi udara di bandara ini telah berjalan secara teratur, dengan empat penerbangan mingguan dari Timika ke Ewer, tiga penerbangan mingguan dari Timika ke Kamur, dan dua penerbangan mingguan dari Timika ke Merauke.
Bandara Trunojoyo, Sumenep
Diresmikan pada April 2022, Bandara Trunojoyo terletak di atas lahan seluas 34 hektar. Bandara ini telah mengalami perkembangan sejak tahun 1979 dan kini telah menjadi sebuah bandara dengan landasan pacu sepanjang 1.600 meter serta bangunan bandara seluas 3.600 meter.
Sebagai catatan, Bandara Trunojoyo telah beroperasi untuk keperluan komersial sejak tahun 2016. Bandara Trunojoyo sebelumnya telah melayani beberapa rute penerbangan, seperti Sumenep-Madura, Sumenep-Bawean, Sumenep-Pagerungan, dan Sumenep-Banyuwangi. Selanjutnya, bandara ini akan melayani rute-rute seperti Madura-Surabaya, Madura-Bawean, Madura-Pangurungan, Madura-Banyuwangi, dan berpotensi menambah rute lainnya.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | ANNISA FEBIOLA | MELINDA KUSUMA NINGRUM