Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Pelaku usaha mencoba mencari peluang di tengah proyeksi resesi perekonomian global tahun depan. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta Kamdani, menuturkan terdapat sektor perdagangan yang masih dapat diandalkan di tengah kondisi perekonomian yang tak menentu, yaitu komoditas-komoditas yang sifat permintaannya inelastic, seperti minyak sawit mentah (CPO), batu bara, ataupun emas. “Secara historis, mereka selalu mengalami kenaikan permintaan pada masa krisis global seperti pandemi yang lalu,” ujar dia kepada Tempo, kemarin.
Shinta mengatakan, guna mengantisipasi perlambatan ekspor, pelaku usaha juga membutuhkan dukungan kebijakan insentif jangka pendek dari pemerintah untuk mendorong peningkatan diversifikasi perdagangan. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain meningkatkan fasilitas perdagangan untuk ekspor, khususnya ke negara-negara pasar ekspor non-tradisional.
Berikutnya adalah meningkatkan akses pembiayaan perdagangan, memfasilitasi penetrasi pasar produk Indonesia, menciptakan logistik perdagangan yang efisien dengan pasar non-tradisional, serta memfasilitasi peningkatan penggunaan kerja sama dagang internasional. “Dengan demikian, kinerja ekspor harapannya tetap bisa dipertahankan ketika terjadi kontraksi permintaan di pasar global,” kata Shinta.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo