Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu istilah gaul yang sering muncul di media sosial adalah flexing. Istilah flexing bahkan sering diartikan sebagai hal yang negatif. Lantas, apa arti flexing? Berikut penjelasannya.
Apa Itu Flexing?
Kata flexing berasal dari bahasa Inggris, yang berarti melenturkan atau memamerkan. Di media sosial, kata flexing artinya pamer dan sering dikaitkan dengan hal negatif seperti kesombongan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara umum, flexing adalah tindakan memamerkan pencapaian, kekayaan, barang mewah, atau hal lain yang dianggap bernilai tinggi oleh seseorang. Flexing sering dilakukan di media sosial demi menarik perhatian orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa hal yang sering dijadikan objek flexing biasanya meliputi kekayaan material seperti mobil mewah, rumah besar, pakaian bermerek, atau gadget terbaru.
Terkadang orang juga flexing tentang pencapaian pribadi, seperti promosi pekerjaan, penghargaan, atau perjalanan ke tempat eksotis.
Contoh Flexing
Flexing dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari hal yang sederhana hingga yang berlebihan. Berikut adalah beberapa contoh yang sering ditemukan:
1. Posting Barang Mewah di Media Sosial
Seseorang mengunggah foto dengan jam tangan bermerek mahal, mobil sport, atau liburan ke lokasi eksklusif dengan tujuan menunjukkan status sosialnya.
2. Pamer Karier atau Prestasi
Beberapa orang yang flexing biasanya mengunggah foto meja kerja dengan laptop dan dokumen penting sambil menyertakan keterangan seperti "kerja keras membuahkan hasil" atau memamerkan sertifikat penghargaan tanpa konteks.
3. Pamer Kehidupan Sosial
Contoh flexing lainnya adalah memposting foto bersama selebriti atau tokoh terkenal, disertai caption yang menunjukkan betapa dekatnya hubungan tersebut.
4. Flexing Terselubung (Humblebragging)
Berbeda dengan flexing pada umumnya yang dilakukan secara terang-terangan, humblebragging merupakan flexing dengan pendekatan lebih halus.
Humblebragging adalah cara menyampaikan sesuatu yang terlihat merendah tetapi sebenarnya ingin memamerkan prestasi atau kelebihan.
Tujuan Flexing
Flexing memiliki berbagai tujuan, baik yang disadari maupun tidak. Berikut beberapa alasan mengapa seseorang melakukan flexing
1. Meningkatkan Status Sosial
Banyak orang ingin diakui dan dihargai oleh lingkungannya. Dengan memamerkan kekayaan atau pencapaian, seseorang berharap mendapatkan pengakuan atau kekaguman.
2. Menunjukkan Kesuksesan
Bagi sebagian orang, flexing adalah cara untuk merayakan hasil kerja keras mereka. Hal ini dianggap sebagai bentuk motivasi atau inspirasi bagi orang lain.
3. Menarik Perhatian
Flexing sering digunakan untuk menarik perhatian, baik itu untuk mendapatkan pujian, pengikut di media sosial, atau sekadar menjadi pusat perhatian.
4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Memamerkan sesuatu yang dianggap bernilai dapat menjadi cara seseorang untuk meningkatkan kepercayaan diri atau menutupi rasa tidak percaya diri.
5. Kompetisi Sosial
Dalam lingkungan yang kompetitif, flexing dapat menjadi cara untuk menunjukkan dominasi atau membuktikan bahwa seseorang lebih unggul dibanding orang lain.
Dampak Flexing
Meskipun flexing bisa memiliki tujuan positif seperti motivasi atau inspirasi, terlalu banyak melakukannya dapat menimbulkan dampak negatif, diantaranya:
1. Memicu Kecemburuan Sosial
Flexing yang berlebihan dapat membuat orang lain merasa iri atau minder, terutama jika mereka merasa tidak mampu mencapai hal serupa.
2. Memperburuk Hubungan
Teman atau keluarga mungkin merasa terganggu jika flexing dilakukan dengan cara yang terlalu mencolok atau terkesan sombong.
3. Tekanan untuk Mengikuti Tren
Melihat orang lain sering flexing bisa menimbulkan tekanan sosial untuk ikut-ikutan, meskipun kemampuan finansial tidak memadai.