INI enaknya jadi mitra. Saat Grup Salim akan menjual sahamnya, mitralah yang mendapat penawaran pertama. Maka aset Grup Salim di Riau yang kini dikelola Holdiko akan segera beralih ke mitra-mitranya dari Singapura, seperti Singapore Technology Industrial Ltd., Tropical Resort Ltd., Keppel Land Ltd., Overseas-Chinese Banking Corporation, Overseas Union Banking Ltd., dan The Development Bank of Singapore. Aset tersebut terdiri atas perusahaan pengelola resor dan lahan kosong di kawasan Riau: PT Alam Indah Bintan, Straits KMP Resort Development Group, dan beberapa yang lain. Rabu pekan lalu, nota kesepahaman (MOU) sudah diteken antara Holdiko dan para mitra tersebut. "Kami mengharapkan bisa memperoleh lebih dari Rp 700 miliar dari penjualan ini," kata Vice President Investor Relations PT Holdiko, Irawati Koswara-Simms. Penandatanganan MOU ini dilakukan di sela-sela acara Forum Investasi BPPN di Tabanan, Bali.
Menurut Irawati, dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan-perusahaan patungan itu memang disebutkan bahwa mitra usaha akan diprioritaskan bila terjadi penjualan saham. "Kebetulan mereka bersedia membeli, ya sudah, kita teken MOU," ujar Irawati. Menurut Ira, Holdiko mengharapkan perjanjian penjualan bisa dilakukan sebelum akhir tahun ini. Selain itu, Holdiko tengah membereskan transaksi penjualan Metropolitan Kentjana. Tapi rencana penjualan ini terganggu karena ada gugatan dari mitra Salim sendiri seperti Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad. Padahal calon pembelinya sudah ada, di antaranya Berca.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini