Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - National Center for Corporate Reporting (NCCR) kembali menyelenggarakan pemeringkatan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2023. Dalam sambutannya, mantan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, Bambang Brodjonegoro, mengatakan bahwa tema tahun ini cukup mendesak, yakni menavigasi jalur menuju net zero emission.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Planet kita telah mengalami peningkatan suhu rata-rata yang mengkhawatirkan sebesar 1,1 derajat Celcius, yang merupakan akibat langsung dari emisi gas buang yang pernah kita lakukan,” ujar Bambang Brodjonegoro melalui siaran video, di Hotel Raffles, Jakarta, Senin, 6 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, tujuan ke depan sangat jelas. “Kita harus mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan dan berupaya mencapai emisi nol pada tahun 2050 untuk memitigasi peningkatan suhu lebih lanjut," tuturnya.
Adapun mantan Menristek itu mengatakan pemerintah nasional telah membuat komitmen terpadu untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius pada tahun 2050. “Ini adalah seruan yang jelas untuk menekankan pada tahap akhir dari pemanasan global,” kata Bambang Brodjonegoro.
Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, Bambang menyampaikan tiga hal yang harus dilakukan. “Pertama, kita harus menetapkan ambisi, dimulai dengan memahami penerimaan lini dan bisnis, serta mengintegrasikan ambisi ini dengan tujuan bisnis dan visi strategis yang lebih luas,” tuturnya.
Kedua, melakukan dekarbonisasi secara intensif. “Ini bertujuan untuk me-reuse lebih dari 90 persen emisi (dalam bisnis) pada tahun 2050 mendatang,” kata Bambang Brodjonegoro.
Selanjutnya: Kemudian yang ketiga, adalah mengkompensasi sisa emisi....
Kemudian yang ketiga, adalah mengkompensasi sisa emisi. Caranya, adalah bekerja secara aktif untuk menghilangkan CO2 dari atmosfer, seperti dengan melakukan proyek berbasis alam.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Juri ASRRAT 2023 Irwan Adi Ekaputra menyampaikan bahwa dengan partisipasi 68 perusahaan tahun ini, ASRRAT 2023 mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.
“ASRRAT 2023 juga telah diikuti oleh beberapa negara tambahan, tidak hanya dari Indonesia saja, yaitu Bangladesh, Filipina, Australia, dan Rusia. Hal ini sungguh menggembirakan, karena menandakan meningkatnya komitmen dan dedikasi organisasi-organisasi di dunia menuju upaya keberlanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab,” tutur Bambang Brodjonegoro.
Dalam acara ini, NCCR menetapkan empat peringkat laporan keberlanjutan, yaitu Platinum (tertinggi), Emas, Perak, dan Perunggu (terendah).
Pada ASRRAT 2023 perolehan penghargaan platinum diraih oleh 12 organisasi, peringkat emas diberikan kepada 39 organisasi, peringkat perak diberikan kepada 16 organisasi, dan peringkat perunggu diberikan kepada 2 organisasi.