Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Laju Kencang Bus Rebahan

Minat bepergian dengan bus sleeper terus bertumbuh. Operator berlomba menawarkan layanan mewah dan inovatif. Industri karoseri ikut bergairah. 

1 Januari 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Perusahaan bus berlomba mengoperasikan bus sleeper.

  • Tarif mahal tak menyurutkan minat penumpang bus sleeper.

  • Perusahaan karoseri menawarkan aneka fasilitas di dalam kabin bus.

BUS raksasa berkelir hijau itu terparkir di halaman garasi atau pul perusahaan otobus (PO) Pandawa 87 di Kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 24 Desember 2022. Tak seperti bus biasa, kendaraan sepanjang 12 meter itu berisi ruangan-ruangan kecil dengan sebuah kursi lebar yang bisa direbahkan layaknya ranjang. Inilah bus sleeper Jet Dream Coach teranyar milik Pandawa 87 buatan perusahaan karoseri Adiputro. "Ada dua yang baru selesai, dua hari lalu diambil dari bengkel Adiputro," kata Manajer Pandawa 87 Rommy Yudha kepada Tempo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Layaknya kendaraan baru, semua kursi di bus itu masih dibungkus plastik. Catnya pun masih kinyis-kinyis. Di dalam kabinnya yang terdiri atas dua lantai terdapat 22 ruangan yang disebut kapsul. Tersusun di atas dan di bawah, kapsul ini, selain berisi satu kursi bagi penumpang untuk rebah-rebah atau sleeper, dilengkapi layar perangkat audiovisual on-demand, pengisi baterai telepon seluler, serta pembersih udara atau air purifier. Di luar kapsul ada dispenser air panas dan dingin, alat penyeduh teh atau kopi, serta toilet mungil seperti umumnya bus kelas eksekutif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Rommy, dua bus anyar itu menambah jumlah unit yang melayani angkutan pariwisata kelas premium. Tapi Pandawa 87 mesti menunggu terbitnya dokumen atau surat kendaraan dulu. Dia berharap pada awal 2023 bus "rebahan" ini sudah bisa mengaspal, melayani peminat perjalanan pariwisata atau disewa rombongan turis.

Bus tipe dream coach atau sleeper milik PO Pandawa 87 yang baru dibuat di Karoseri Adiputro, Malang, Jawa Timur. ( foto: Dok. PO Pandawa 87)

Meski belum beroperasi, bus Jet Dream Coach Pandawa 87 sudah dipesan banyak penumpang. “Banyak yang mau nganyari (mencoba selagi baru),” ucap Rommy. Menurut dia, di urutan teratas daftar penyewa ada satu keluarga asal Malang yang akan berpelesir. Rommy juga mengatakan bus tipe serupa pernah dikontrak oleh panitia tur konser penyanyi Tiara Andini.

Bagi operator, bus sleeper menjadi obat di tengah lesunya bisnis transportasi akibat pembatasan perjalanan di masa pandemi Covid-19. Bus mewah ini menjadi favorit penumpang kelas menengah ke atas lantaran menjanjikan kenyamanan sekaligus pengalaman baru dalam perjalanan jarak jauh. Bus sleeper Pandawa 87 yang melayani rute pulang-pergi Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Banyuwangi terus dibanjiri peminat.

Rommy menjelaskan, saban hari Pandawa 87 memberangkatkan dua bus sleeper untuk setiap rute. “Selalu penuh setiap hari. Apalagi kalau weekend,” ujarnya. Pandawa 87 juga punya delapan bus sleeper untuk layanan pariwisata alias sewa.

Bus sleeper pun turut kembali menggairahkan industri karoseri atau produsen bodi dan interior kendaraan. Salah satunya PT Adiputro Wirasejati, perusahaan karoseri yang bermarkas di Kota Malang. Adiputro telah memproduksi puluhan bus sleeper dalam setahun terakhir. Direktur Adiputro, David Jethrokusumo, mengatakan ada dua operator selain Pandawa 87 yang memesan bus sleeper Jet Dream Coach buatan perusahaannya, yaitu PO Juragan 99 asal Malang dan PO Bintang Timur dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Menurut David, Pandawa 87 adalah salah satu PO yang paling banyak memiliki bus sleeper. Pesanan terakhir dari Pandawa 87, kata dia, masuk dua bulan lalu dan dua di antaranya sudah selesai. “Kami serah-terima bus sekitar sepekan lalu,” tuturnya pada Sabtu, 24 Desember 2022. Selepas dari pabrik karoseri, David menambahkan, bus-bus itu masih harus menjalani proses lanjutan, seperti penyetelan atau tuning mesin. Setelah itu, operator akan menambahkan perangkat lain seperti bantal, selimut, atau tirai.

Interior bus tipe dream coach atau sleeper milik PO Pandawa 87 yang baru dibuat di Karoseri Adiputro, Malang, Jawa Timur. ( foto: Dok. PO Pandawa 87)

Adiputro juga baru merilis Jet Dream Coach pesanan PO Bintang Timur untuk rute Makassar-Sorowako. Satu lagi produk anyar Adiputro adalah Jetbus 3+ Super High Decker atau SHD yang panjangnya sekitar 13 meter karena memiliki dua pasang ruang roda belakang. David menyebutkan unit ini lebih mewah daripada Dream Coach karena hanya memuat 11 kapsul sleeper. Artinya, ruang tidur bagi penumpang lebih besar dan bus ini dapat digunakan untuk keperluan privat. “Sebenarnya bukan lagi kapsul, ini malah bisa disebut kamar,” ujarnya.

David mengatakan konsep Jetbus 3+ SHD yang dirilis pada pertengahan bulan ini meniru kereta sleeper di Jepang. Salah satu pemesannya adalah PO Juragan 99 Trans milik pengusaha Gilang Widya Permana. Juragan 99, menurut David, menamai bus ini Kobochan. “Sudah beroperasi, sudah ada di jalan,” katanya. Manajemen Juragan 99 mengunggah video bus Kobochan di akun Instagram @juragan99trans pada Selasa, 20 Desember 2022, serta di situs https://www.juragan99trans.id. Dalam tayangan itu terlihat interior bus berwarna serba cokelat yang mewah seperti kamar hotel, cocok untuk liburan akhir tahun keluarga.

Toilet yang tersedia di bus tipe dream coach atau sleeper milik PO Pandawa 87 yang baru dibuat di Karoseri Adiputro, Malang, Jawa Timur. ( foto: Dok. PO Pandawa 87)

•••

BUS sleeper pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh perusahaan karoseri Laksana dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition BSD City, Serpong, Banten, pada Juli 2019. Produk baru ini membetot perhatian pengunjung GIIAS. Dari orang tua hingga anak-anak, termasuk kalangan milenial, antre untuk menjajal kabin mewah bus sleeper suite class di gerai Laksana, perusahaan yang bermarkas di Ungaran, Jawa Tengah.

Bus sleeper ini menggunakan bodi Legacy SR2 Suite Class dengan kursi yang lebih lebar dari biasanya, sandaran kaki rata dengan kursi, dan sandaran punggung yang bisa direbahkan hingga 150 derajat. Harganya berkisar Rp 1,5-3 miliar, sudah termasuk sasis. Harga bus bisa berbeda tergantung desain, material, dan fasilitas yang diinginkan.

Tiga hari setelah pembukaan GIIAS 2019, manajemen Laksana menempelkan sebuah stiker di kaca bus bagian depan dengan tulisan “Sold to Sinar Jaya”. Bus sleeper ini dibeli PT Sinar Jaya Megah Langgeng, perusahaan otobus asal Bekasi, Jawa Barat. PO Sinar Jaya pun menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mengoperasikan bus sleeper sebagai angkutan penumpang. Kini Sinar Jaya menjadi salah satu operator bus sleeper terbanyak.

Bus karoseri Laksana dengan kategori premium yang dipamerkan di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, 19 Juli 2019. Tempo/Tony Hartawan

Tak mau kalah oleh Laksana, Adiputro meluncurkan bus sleeper Dream Coach dalam GIIAS 2022. Bus ini menggunakan sasis Mercedes-Benz OH 1626 dengan tipe bodi Jetbus3+ Middle High Deck. Adiputro menawarkan bus sleeper ini seharga Rp 2,1 miliar termasuk sasisnya.

Direktur Adiputro, David Jethrokusumo, mengatakan sudah mempertimbangkan respons pasar yang baik terhadap produk bus sleeper. Makanya Adiputro kemudian terjun memproduksi bus rebahan ini. “Prinsip kami, kalau mau bikin, mengikuti orang, harus lebih baik. Saya enggak mau menjiplak,” dia menerangkan. Karena itu, Adiputro tidak menggunakan istilah bus sleeper, melainkan bus kapsul atau Jet Bus Dream Coach.

Jauh sebelum bus sleeper populer di Indonesia, David mengatakan, enam tahun lalu Adiputro sebenarnya pernah membuat bus jenis ini. Dia bercerita, idenya bermula dari tren di luar negeri. "Saya lihat di Vietnam. Dari situ saya berpikir, kami pun bisa membuatnya," ucapnya.

Saat itu operator yang memakai bus ini adalah PO Brilian. Brilian memperkenalkan bus sleeper pertama di Indonesia buatan Adiputro yang menggunakan mesin Hino R 260 pada 1 Juli 2016 untuk rute Jakarta-Purwokerto-Wonosobo.

Tapi Adiputro tak melanjutkan pengembangan bus ini karena tak banyak perusahaan otobus yang tertarik. Lantas Covid-19 menyerang Indonesia pada awal 2020. Pemerintah pun membatasi pergerakan masyarakat, mewajibkan semua orang mematuhi protokol kesehatan, termasuk menjaga jarak. Ketika pandemi mereda, pemerintah mulai melonggarkan pembatasan pergerakan, tapi masyarakat tetap harus menjaga jarak.

Saat itu, David melanjutkan, ide mengembangkan bus sleeper kembali muncul. Dengan format satu kapsul untuk satu penumpang, konsep ini menjadi solusi atas kewajiban menjaga jarak dalam perjalanan. “Kami pun menawarkan ke PO,” tuturnya. Adiputro menawarkan bus dengan desain bilik tertutup. Setiap bilik dilengkapi air purifier. “Salah satu PO akhirnya memberanikan diri mencoba, eh, nambah terus dan makin banyak sekarang."

Kini penumpang menyukai konsep kapsul dalam bus bukan sekadar buat menjaga jarak, tapi juga untuk menikmati fasilitas secara privat. Banyak penumpang yang mau merogoh kocek lebih dalam demi membeli kenyamanan ini.

Sejumlah perusahaan otobus pun bersaing memberikan layanan di segmen suite class ini. Selain Sinar Jaya, Pandawa 87, Juragan 99 Trans, dan Bintang Timur, ada PO Rosalia Indah, Gunung Harta, Litha, Harapan Indah, Shahalah, dan Tami Jaya yang mengoperasikan bus sleeper. Beberapa PO bahkan menawarkan layanan full sleeper. Artinya, semua bangku di satu bus bisa direbahkan seperti ranjang. Misalnya Sinar Jaya, Pandawa 87, dan Juragan 99 Trans. Sedangkan PO lain memakai skema kombinasi kabin sleeper di dek atas dan kursi kelas eksekutif di bawahnya. Tentu tarif dan segmen penumpang yang disasar berbeda.

Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia Sommy Lumadjeng mengatakan jumlah permintaan membuat bus sleeper terus meningkat belakangan. "Tapi bus sleeper populer di jalur-jalur tertentu saja," ujarnya pada Sabtu, 24 Desember 2022. Rata-rata operator memakai bus ini untuk rute jarak jauh. Menurut Sommy, perusahaan karoseri papan atas tidak mengalami kesulitan membuat bus sleeper. "Semua sudah dibuat oleh karoseri lokal dan modelnya disesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia.”

Tapi, Sommy menambahkan, pengembangan bus ini bukan tanpa hambatan. Sebab, perusahaan karoseri kekurangan material sasis bus berukuran 12 meter ke atas. "Konon kabarnya akan berlanjut sampai kuartal pertama 2023,” kata Sommy, yang juga menjabat direktur perusahaan karoseri New Armada. David Jethrokusumo mengakui Adiputro mengalami persoalan yang sama. Tapi dia tak tahu apa sebabnya karena tidak ada penjelasan dari produsen kendaraan selaku pemasok sasis.

•••

DUA pekan sebelum masa libur kuliah tiba, Akmal Putra sulit mendapatkan tiket pulang ke Depok, Jawa Barat. Mahasiswa Jurusan Teknik Geofisika Universitas Brawijaya, Malang, itu sudah mencari tiket di beberapa aplikasi online. “Tapi tiket kereta sudah habis,” ujarnya pada Ahad, 25 Desember 2022. Akmal pun mencari bus. Teman satu kosnya, Delvin, beruntung memperoleh satu kursi bus milik Perusahaan Umum DAMRI untuk pulang ke Tangerang, Banten.

Ketua Bidang Angkutan Orang Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat Kurnia Lesani Adnan mengatakan lonjakan jumlah penumpang bus sangat signifikan pada masa libur panjang Natal dan tahun baru kali ini. “Sekarang 100 persen armada beroperasi,” tutur Direktur Utama PT SAN Putera Sejahtera (perusahaan otobus SAN) itu. Tapi, menurut Lesani, operator bus tidak menambah unit.

Dari sisi pelayanan, Lesani menambahkan, persaingan antar-operator bus kian sengit. Agar bisa bertahan, manajemen PO harus melakukan improvisasi pelayanan, misalnya menciptakan kelas-kelas layanan baru. Penyediaan bus sleeper dan bus kelas super-eksekutif menjadi salah satu strategi para operator. Kini, pada musim puncak liburan, Lesani melanjutkan, orang yang terlambat merencanakan bepergian atau mungkin menunggu masa libur tiba bisa kehabisan tiket atau gagal naik bus khusus ini. “Kelas-kelas spesial habis. Ada daerah tertentu yang masyarakatnya memang hanya memburu tiket kelas itu.”

Manajer PO Pandawa 87, Rommy Yudha, mengatakan reservasi tiket busnya selalu penuh. "Pemesanan tiket paling aman jauh-jauh hari,” dia menyarankan. Saat ini tingkat keterisian bus Pandawa 87, termasuk bus sleeper, sedang tinggi. Pada akhir pekan, kursi selalu penuh. Sedangkan pada hari biasa kapasitasnya minimal terisi 80 persen.

Tingginya minat masyarakat untuk menumpang bus, menurut pemerhati moda bus A.M. Fikri, tak lepas dari kerja keras para pelaku industri ini dalam memperbaiki kualitas layanan. Berbagai inovasi yang baru diluncurkan, antara lain layanan bus sleeper, membuat konsumen berdecak kagum. “Bandingkan dengan yang dulu, bus cuma menjadi pemberitaan kalau ada kasus kecelakaan, sopir ugal-ugalan, atau penumpang dijejal-jejalkan,” katanya. Kini semua berubah. Produk anyar hasil inovasi perusahaan otobus atau karoseri bisa menjadi berita utama di sebuah media.

Di tengah hiruk-pikuk inovasi dan kompetisi, Lesani mengatakan, ada masalah dari faktor nonindustri. Salah satunya kebijakan pembatasan bahan bakar solar bersubsidi bagi bus angkutan penumpang umum sebanyak 200 liter per hari. Padahal perusahaan bus butuh lebih dari itu. Kondisi di rute perjalanan Sumatera, dia menambahkan, lebih parah karena sopir bus harus antre lama untuk mendapatkan bahan bakar minyak.

Masalah lain adalah infrastruktur terminal yang sebagian besar berlokasi jauh di pinggir kota. Akibatnya, Lesani menerangkan, masyarakat sulit menjangkaunya dan memerlukan biaya tambahan untuk menuju terminal. Persoalan ini yang menyebabkan munculnya tempat perhentian ilegal alias terminal bayangan di jalanan. Dampak lain terminal yang tak mudah diakses adalah suburnya bisnis angkutan ilegal.

Lesani mengatakan di beberapa daerah di Jawa Tengah bagian barat, seperti Tegal, Brebes, Pekalongan, Pemalang, Purwokerto, dan Banyumas, setiap hari ratusan penumpang berangkat ke Jakarta menggunakan angkutan ilegal. “Orang lebih suka naik karena mereka tak perlu ke terminal," ucapnya. Menghadapi persoalan ini, Lesani berharap otoritas bersikap tegas. “Aparat harus menindak ini,” ujarnya. Jika tak ada tindakan, gairah industri bus, termasuk penyedia bus sleeper, bisa meredup dan padam.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Retno Sulistyowati

Retno Sulistyowati

Alumnus Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Bergabung dengan Tempo pada 2001 dengan meliput topik ekonomi, khususnya energi. Menjuarai pelbagai lomba penulisan artikel. Liputannya yang berdampak pada perubahan skema impor daging adalah investigasi "daging berjanggut" di Kementerian Pertanian.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus