Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan pembukaan rute internasional baru harus melewati pengkajian dan perencanaan matang.
Rute Narita-Denpasar dan Singapura-Denpasar, misalnya, akan ditambah, dari lima kali menjadi tujuh kali sepekan.
Tambahan frekuensi disesuaikan dengan jumlah pesawat Garuda Indonesia yang lebih sedikit dibanding pada 2019.
JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan pembukaan rute internasional baru harus melewati pengkajian dan perencanaan matang. Manajemen mencegah terulangnya kesalahan pemilihan rute di masa lalu.
Saat ini penambahan frekuensi penerbangan hanya untuk rute yang terbukti bisa menguntungkan perseroan. “Data-data tersedia di market. Kami menganalisis setiap rute dengan lebih mendalam,” ucap Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra kepada Tempo, kemarin.
Emiten berkode saham GIAA ini berencana menambah beberapa frekuensi layanan di sejumlah rute asing menjelang akhir 2023. Bulan depan, manajemen akan menebalkan penjadwalan di lima rute pergi-pulang. Rute Narita-Denpasar dan Singapura-Denpasar, misalnya, akan ditambah, dari lima kali menjadi tujuh kali sepekan. Ada juga rute Guangzhou-Jakarta dan Melbourne-Denpasar yang ditambah dari tiga kali menjadi empat kali per pekan. Sisanya adalah Jakarta-Shanghai yang ditingkatkan dari dua kali menjadi tiga kali sepekan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo