Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Perusahaan konstruksi pelat merah diprediksi kembali tak membagikan dividennya pada awal tahun ini.
Kinerja Waskita Karya, PT PP, Wijaya Karya, dan Adhi Karya terpantau belum naik signifikan.
Proyeksi perbaikan laba BUMN konstruksi akan berada pada kejelasan pelaksanaan Ibu Kota Nusantara (IKN).
JAKARTA - Perusahaan konstruksi pelat merah diprediksi kembali tak membagikan dividennya pada awal tahun ini. Sejak pandemi, kelompok BUMN sektor ini terpantau berhenti menebar dividen seiring dengan pelemahan kinerja yang terjadi.
Head of Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, menuturkan berbeda dengan BUMN perbankan yang mencatatkan keuntungan berlipat dan dividen jumbo, BUMN konstruksi masih belum menunjukkan kondisi fundamental yang kuat, baik dari sisi pendapatan maupun perolehan laba. Perusahaan justru banyak dibayangi beban liabilitas atau kewajiban utang yang menumpuk.
“Saham BUMN sektor konstruksi masih kurang menarik, sehingga investor harus wait and see untuk pergerakannya sampai benar-benar uptrend,” ujarnya, kemarin, 15 Maret 2023. Sentimen positif seperti rangkaian kontrak proyek baru dan peningkatan pendapatan bakal ditunggu investor untuk mendorong kenaikan harga saham hingga perolehan laba ke depan.
Kinerja PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk memang terpantau belum naik signifikan seperti pra-pandemi. Laba bersih PTPP sepanjang 2022 hanya naik 2,15 persen secara tahunan menjadi Rp 271,69 miliar. Sedangkan WSKT diprediksi mengalami rugi, setelah labanya tergerus beban utang jumbo. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2022, WSKT menjadi emiten dengan liabilitas terbesar, yaitu Rp 82,4 triliun.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo