Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bahlil: Kami Sudah Ajukan Proposal Sebagian Dana Danantara Biayai Hilirisasi

Bahlil Lahadalia sempat menyinggung akan ada kerja sama antara Danantara dan sejumlah negara

19 Februari 2025 | 16.27 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di Fairmont Hotel Jakarta pada Hari Selasa, 11 Februari 2025. Tempo/Dani Aswara.
Perbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di Fairmont Hotel Jakarta pada Hari Selasa, 11 Februari 2025. Tempo/Dani Aswara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan  sudah mengajukan proposal kepada Presiden Prabowo Subianto untuk meminta sebagian dana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dialokasikan untuk hilirisasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kami mengajukan dalam berbagai kesempatan kepada Bapak Presiden agar meminta pertimbangan, untuk sebagian dana Danantara Itu bisa diinvestasikan. Dalam rangka memberikan penciptaan nilai tambah di sektor hilirisasi," ucap Bahlil saat ditemui usai acara Indonesian Economic Summit 2025 di Hotel Shangrilla, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bahlil masih irit bicara soal nominal investasi yang ia ajukan. Ia hanya menyatakan bahwa permintaan itu diajukan demi memperjuangkan kedaulatan masyarakat Indonesia dengan memberikan nilai tambah pada sumber daya alam. Selain itu, ia sempat menyinggung akan ada kerja sama antara Danantara dan sejumlah negara, salah satunya Uni Emirat Arab. 

"(Kerja sama) Jalan ya. Dengan beberapa negara lain," ujar dia saat ditanya soal rencana kerja sama dengan Uni Emirat Arab. 

Sebagai informasi, hingga empat tahun ke depan, Bahlil berencana melakukan hilirisasi terhadap 28 komoditas.  “Ada 26 hingga 28 komoditas yang akan didorong, terutama perikanan, kehutanan, pertanian, oil and gas, dan minerba,” katanya saat ditemui di kantornya pada Jumat, 10 Januari 2025.

Dua puluh delapan komoditas hilirisasi itu meliputi batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi stacy, emas perak, timbal aspal, pasir, mangan, kobalt, logam, minyak bumi, gas alam, minyak kelapa sawit, kelapa, karet, biofuel, gaku gelondongan, getah pinus, udang, ikan, kepiting, rumput laut, garam, pala, coklat, dan ikan nila.

Sementara BPI Danantara, merupakan lembaga investasi yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Kepala negara itu mengungkapkan bahwa initial funding atau pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai US$ 20 miliar. 

“Pendanaan awal di tahun ini akan mencapai US$ 20 miliar. Saya rasa ini akan menjadi langkah yang transformatif. Kami berencana untuk memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara kami,” ujarnya saat berbicara sebagai keynote speaker di forum Internasional World Government Summit secara daring pada Kamis, 13 Februari 2025.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025. “Kami tengah mempersiapkan peluncuran Danantara Indonesia, sovereign wealth fund terbaru kami, yang menurut evaluasi awal kami akan mengelola lebih dari 900 miliar dolar AS aset dalam pengelolaan (AUM),” ujar Prabowo dipantau via YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 14 Februari 2025.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus