Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bali Disebut Tak Layak Dikunjungi Turis, Anggota DPR: Jadi Bahan Evaluasi

Pulau Bali masuk dalam daftar destinasi wisata yang tak layak dikunjungi pada 2025 versi Fodor, penerbit panduan perjalanan asal Amerika Serikat. Anggota DPR sebut bisa jadi bahan evaluasi.

27 November 2024 | 13.28 WIB

Seniman menampilkan tari kontemporer pada Subak Spirit Festival 2024 di Desa Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali, 9 November 2024. Kegiatan yang digelar Kementerian Kebudayaan untuk pertama kalinya sebagai festival pembuka (kick-off) tersebut bertujuan memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya subak atau sistem irigasi sawah di Bali dengan tema Pemuliaan Air Untuk Kehidupan yang berlangsung pada 9-10 November 2024. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Perbesar
Seniman menampilkan tari kontemporer pada Subak Spirit Festival 2024 di Desa Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali, 9 November 2024. Kegiatan yang digelar Kementerian Kebudayaan untuk pertama kalinya sebagai festival pembuka (kick-off) tersebut bertujuan memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya subak atau sistem irigasi sawah di Bali dengan tema Pemuliaan Air Untuk Kehidupan yang berlangsung pada 9-10 November 2024. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR Chusnunia Chalim buka suara ihwal masuknya Pulau Bali dalam daftar destinasi wisata yang tak layak dikunjungi pada 2025 versi Fodor, penerbit panduan perjalanan asal Amerika Serikat. Bali masuk ke dalam daftar tersebut bersamaan dengan kota-kota lainnya seperti Barcelona, Venesia, dan Tokyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Chusnunia mengatakan, seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan dapat mengambil sisi positif dari pemberitaan tersebut. Meski menuai kritik, ia mengatakan tidak dapat dimungkiri Bali tetap mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai belahan dunia. “Terkait Fodor apa yang datang dari mereka kita tidak perlu terlalu reaktif. Ini tetap menjadi bahan evaluasi tetapi kita harus tetap pada sisi positifnya,” kata Chusnunia dalam keterangan tertulis, Senin, 25 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum ada publikasi Fodor, Chusnunia mengatakan Bali sudah mendapatkan banyak masukan, seperti reklamasi, kebijakan tata ruang, perizinan pendirian bangunan dan lain-lain. Masukan-masukan itu, kata dia, pasti akan menjadi catatan dan bahan evaluasi bersama.

Namun, Chusnunia mengingatkan Bali tetap dihujani apresiasi di mata dunia. Ia menyinggung Desa Jatiluwih di Kabupaten Tabanan yang dianugerahi penghargaan bergengsi oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) sebagai salah satu desa wisata terbaik di dunia.

Dari banyaknya masukan dan kritik terhadap Bali, Chusnunia mengajak seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat saling berkolaborasi agar dapat memperbaiki kekurangan di Bali. Dengan begitu, ia mengatakan Bali dapat menjadi rujukan wisata global. “Tidak hanya berkontribusi untuk Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, tetapi Bali juga menjadi kota yang ramah dan nyaman untuk seluruh warganya”, kata Chusnunia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus