SLOGAN lampu Philips -- Nikmati hidup. Nyalakan Philips -- tak lama lagi bakal terpampang luas di Malaysia dan Taiwan. Alasan: PT Philips Ralin Electronics (PRE) telah memasuki pasar di kedua negara itu. Bersamaan dengan peresmian pabrik baru di atas tanah seluas 10.000 meter Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa pekan lalu, PRE melakukan ekspor perdana sebanyak 1.000 unit lampu jalan, senilai US$ 70 ribu, ke Malaysia dan Filipina. Pabrik baru PRE di Pulogadung, yang dibangun dengan dana Rp 2 milyar, akan memproduksi luminaire (unit fitting dan lampu penerangan untuk di dalam dan di luar gedung), yang pembuatannya sudah dirintis di Bandung sejak 1980. Kegiatan pembuatan luminaire, waktu di Bandung, dilakukan PRE dengan 12 karyawan, dan menumpang tempat pada pabrik radio dan televisi dari perusahaan yang sama. Karena lokasi pabrik yang jauh dari daerah pemasaran terbesar, Jakarta, menyedot banyak biaya produksi, terutama untuk pengiriman barang, maka PRE memutuskan untuk pindah ke Pulogadung. "Investasi ini kami perhitungkan akan kembali setelah pabrik beroperasi 10 sampai 15 tahun," kata Zainal Effendi, 45 tahun, manajer divisi lampu PRE. Kini, di Pulogadung, karyawan pabrik luminaire PRE 100 orang -- 20% di antaranya tenaga ahli -- bekerja rata-rata delapan jam sehari. Komponen yang dipakai untuk pembuatan unit fitting dan lampu itu, seperti bracket, lem, dan resin, 60% di antaranya merupakan barang lokal. Sisanya, seperti control gear, lampu bertekanan tinggi, dan kapstan, diimpor dari Negeri Belanda. Sementara, pabrik baru memproduksi lampu jalan sebanyak 22.000 buah dan lampu indoor (biasanya untuk gedung perkantoran) 25.000 buah per tahun. Angka produksi itu baru 50% dari kapasitas terpasang pabrik. Di pasar lokal, luminaire produk PRE sudah terjual senilai US$ 15.000 -- antara lain dibeli oleh Pemda DKI Jakarta untuk menerangi jalan-jalan Ibu Kota. Tentang angka ekspor, Presiden Direktur PT Philips Ralin Electronics J.A. Noe mengatakan, "Kami yakin akan bisa menjual sampai US$ 800 ribu pada akhir tahun depan." Ia menambahkan, ada kemungkinan luminaire PRE juga diekspor ke negara-negara ASEAN lainnya, dan Taiwan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini