Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta - PT Jasamarga Ngawi Kertosono melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas setelah luapan Sungai Glonggong merendam jalan tol Ngawi-Kertosono. Sungai ini terletak di Simpang Susun Madiun, atau KM 604+000 tol Ngawi- Kertosono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Banjir, Jalur Alternatif Madiun-Ngawi Lumpuh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sejak pukul 00.50 WIB, PT JNK melakukan pengalihan seluruh golongan kendaraan dari Surabaya menuju Jakarta keluar Gerbang Tol Caruban, sementara lalu lintas arah sebaliknya yaitu dari Jakarta menuju Surabaya masih dapat dilalui oleh semua kendaraan," ujar General Manager Operasi dan Pemeliharaan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri Charles Lendra dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 7 Maret 2019.
Kendaraan yang telah keluar dari gerbang tol Caruban bisa kembali mengakses jalan tol Ngawi Kertosono setelah melalui jalan arteri dan masuk melalui gerbang tol Madiun.
Meluapnya Sungai Glonggong, kata Charles, terjadi mulai Rabu, 6 Maret 2019, pukul 18.00 WIB. Kejadian itu diduga disebabkan oleh tinggi dan derasnya curah hujan di sana. Sekitar satu jam setelahnya, luapan air di kilometer 604+000 arah Jakarta mencapai batas reflector guide post atau setinggi 50 sentimeter. Kala itu, PT JNK selaku operator jalan mulai melakukan rekayasa lalu lintas, salah satunya melakukan pengalihah lalu lintas.
Hingga Kamis siang pukul 14.00 WIB, ketinggian air sudah mulai surut namun masih mencapai ketinggian 70 sentimeter. PT JNK berkoordinasi dengan pihak Kepolisian masih melakukan rekayasa lalu lintas di kilometer 607+800 hingga kilometer 601+900. Sejak pukul 13.15 WIB, petugas juga mulai memberlakukan contraflow di lokasi yang sama.
Charles berujar tinggi dan meratanya curah hujan di wilayah Madiun dan sekitarnya membuat daerah aliran sungai tidak dapat menampung debit air di sekitar wilayah tol. Ke depannya, kata dia, perseroan akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mencari solusi agar masalah ini tidak terulang kembali. "PT JNK memohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan pemakai jalan diimbau untuk selalu berhati-hati serta mengikuti arahan petugas dan rambu-rambu petunjuk yang ada," ujar dia.