Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bank Indonesia Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Akhir 2024 Meningkat Jadi US$ 155,7 Miliar

Bank Indonesia menyebut kenaikan itu didorong penerimaan pajak dan jasa, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta penerimaan devisa migas.

8 Januari 2025 | 18.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, potensi inflasi yang melebihi perkiraan ini didorong oleh kenaikan harga-harga komoditas global yang kemudian mempengaruhi pergerakan harga di dalam negeri. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2024 mencapai US$ 155,7 miliar, meningkat dari US$ 150,2 miliar pada akhir November 2024. Kenaikan itu, kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso, didorong oleh penerimaan pajak dan jasa, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta penerimaan devisa migas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hal ini terjadi di tengah upaya stabilisasi nilai tukar rupiah yang menghadapi peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global,” kata dia dalam keterangan resmi, Rabu, 8 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ramdan menyatakan cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi tersebut jauh di atas standar kecukupan internasional, yaitu sekitar 3 bulan impor.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujar Ramdan.

Dia juga mengatakan Bank Indonesia optimistis cadangan devisa yang ada mencukupi untuk mendukung ketahanan sektor eksternal. Prospek ekspor yang tetap positif serta surplus neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan akan terus menopang ketahanan eksternal. Selain itu, persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan daya tarik imbal hasil investasi, kata dia, juga menjadi faktor pendukung.

Ramdan menyampaikan Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah untuk memperkokoh ketahanan eksternal. “Langkah ini penting untuk menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.

Dengan cadangan devisa yang solid, Bank Indonesia menilai ketahanan sektor eksternal Indonesia berada dalam kondisi yang baik. Sinergi yang terus ditingkatkan antara Bank Indonesia dan Pemerintah diharapkan mampu menjaga stabilitas makroekonomi, mendukung sistem keuangan, serta memacu pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus