Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Begini Kata Luhut Jika Relokasi Rempang Alot sampai 2024

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi soal kemungkinan relokasi Rempang alot hingga 2024.

29 September 2023 | 04.00 WIB

Warga membawa poster saat unjuk rasa bela Rempang di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 26 September 2023. Mereka menuntut aparat untuk membebaskan warga yang ditahan saat konflik agraria antara warga Rempang dibubarkan oleh aksi represif polisi. Massa aksi juga menyerukan agar pemerintah lebih pro pada hak-hak rakyat ketimbang pencaplokan lahan demi investasi. TEMPO/Prima mulia
Perbesar
Warga membawa poster saat unjuk rasa bela Rempang di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 26 September 2023. Mereka menuntut aparat untuk membebaskan warga yang ditahan saat konflik agraria antara warga Rempang dibubarkan oleh aksi represif polisi. Massa aksi juga menyerukan agar pemerintah lebih pro pada hak-hak rakyat ketimbang pencaplokan lahan demi investasi. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi kemungkinan relokasi Rempang alot hingga 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ya saya tidak berandai andai, tapi apa yang saya lihat sekarang semestinya tidak ada masalah," kata Luhut saat ditemui di Kuningan, Jakarta pada Kamis, 28 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih lanjut, dia menjelaskan perihal Rempang sudah ditangani dengan baik oleh tim di lapangan. Luhut meminta persoalan Rempang tidak perlu dibesar-besarkan jika ada yang kurang.

"Di awal mungkin kita membuat sedikit tidak pas, tapi niatnya semuanya baik," ujar Luhut.

Konflik Pulau Rempang di Kepulauan Riau berawal dari rencana pemerintah membangun proyek strategis nasional atau PSN Rempang Eco-City. Di sana akan dibangung pabrik solar panel milik perusahaan asal Cina Xinyi Grup.

Xinyi telah menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Mega Elok Graha (MEG). MEG adalah perusahaan milik Tomy Winata yang mendapatkan konsesi di Pulau Rempang.

Awalnya, pemerintah meminta warga mengosongkan lahan maksimal pada 28 September 2023. Tapi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan tenggat waktu itu diundur. Dia juga menyatakan pemerintah akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada warga.

 

AMELIA RAHIMA SARI | YOGI EKA SAHPUTRA 

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus