Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengungkapkan pembangunan terowongan bawah laut (immersed tunnel) akan dimulai pada 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kita baru selesai studi kelayakan, dari hasil studi tersebut, kita membuat desain. Insya Allah tahun depan bisa mulai (konstruksinya),” kata Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara, Danis Hidayat Sumadilaga di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, 23 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Danis melanjutkan setelah penyusunan rancangan, Kementerian PUPR bakal melakukan pelelangan. Sehingga, pihaknya memperkirakan pelelangan dan pembangunan immersed tunnel bisa dilaksanakan tahun depan.
Lantas, bagaimana desain terowongan bawah laut di IKN?
Konsep Terowongan Bawah Laut IKN
Danis menjelaskan desain terowongan bawah laut berupa kotak (boks) dengan panjang sekitar 1-1,5 kilometer. Terowongan juga dirancang oleh Kementerian PUPR untuk enam lajur jalan bebas hambatan (tol).
“Jadi kita buat terlebih dahulu boks di darat, kemudian ditarik sedemikian rupa, lalu ditenggelamkan ke bawah air,” ucap dia.
Terowongan tersebut merupakan bagian dari jalan tol yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Jalan Tol Akses IKN itu memiliki panjang 47 kilometer dengan acuan referensi dari Bandara Sepinggan dan dapat ditempuh selama kurang lebih 30 menit.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono sebelumnya sempat meninjau perkembangan pembangunan Jalan Tol Akses IKN pada Rabu, 22 Februari 2023. Jokowi mengaku optimistis bahwa proyek jalan tol akan rampung akhir 2024.
Jokowi mengungkapkan proyek Jalan Tol IKN yang saat ini sudah berjalan terdiri dari tiga segmen, yaitu Segmen 3A Karangjoang-KKT Kariangau (13,4 kilometer), Segmen 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung (7,32 kilometer), dan Segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang (6,67 kilometer).
“Jalan tol Insya Allah akan diselesaikan pada akhir 2024,” kata Jokowi, dikutip dari pu.go.id.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyatakan, untuk kelanjutan yaitu seksi 1, seksi 5B, dan seksi 6 akan dilaksanakan lelang pada 2023.
“Kita harapkan selesai juga pada 2024, untuk seksi 2 adalah bagian dari Tol Balsam (Balikpapan-Samarinda). Sedangkan seksi 4 disiapkan pembangunan terowongan bawah laut IKN untuk menjaga lingkungan. Terowongan itu bakal dibuat pracetak di luar dan tinggal instalasi saja, sehingga konstruksi di lokasinya akan minim. Di seksi 4 juga akan disediakan dua lintasan untuk satwa, ada semacam terowongan pendek,” tutur Hedy.
Pembangunan Tol IKN Telan Biaya Rp5 Triliun
Di sisi lain, Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur Veridiana Huraq Wang mengatakan setelah Kalimantan Timur ditetapkan sebagai IKN Nusantara, 70 persen kewenangan jalan-jalan provinsi beralih ke pemerintah pusat. Sehingga, akan ada tambahan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk melanjutkan proyek Tol Balikpapan-IKN dan Tol Samarinda-Bontang sebesar Rp5 triliun.
“Kewenangan sudah dibagi. Sempat kami berbicara dengan Balan Jalan, di Balikpapan rencana dengan IKN ditingkatkan lagi ke depan, naik Rp5 triliun. Termasuk Tol Balikpapan ke IKN dan Samarinda ke Bontang. Itu akan dilanjutkan lagi tolnya,” kata Veridiana, 13 Juli 2022, dikutip dari dprd.kaltimprov.go.id.
Selain jalan tol, Kementerian PUPR juga membangun jalan nasional sebagai akses utama menuju IKN Nusantara, yaitu Jalan Lingkar Sepaku. Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara, Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, pembangunan empat segmen Jalan Lingkar Sepaku di bawah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur.
Lanjut Danis, Segmen 1 sepanjang 1,75 kilometer membutuhkan biaya dari APBN sebesar Rp66,6 miliar dan selesai Januari 2023. Selanjutnya ada Segmen 2 selesai November 2022 sepanjang 1,85 kilometer dengan biaya Rp56,6 miliar dan Segmen 3 senilai Rp63,9 miliar sepanjang 2,17 kilometer.
“Untuk Segmen 1,2, dan 3 sudah PHO (provisional hand over), kemudian Segmen 4 sudah memasuki pekerjaan konstruksi, ditargetkan selesai Mei 2024,” ujar Danis di Penajam Paser Utara, Selasa, 17 Januari 2023, dikutip dari pu.go.id.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Kementerian PUPR: Pemeriksaan Bangunan di IKN Juli 2024