Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otorita IKN mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara akan tetap berjalan siapa pun presidennya. Mengapa begitu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Insya Allah pembangunan IKN tetap jalan, no matter siapa pun presidennya karena sudah ditetapkan oleh DPR ya kemarin," kata Tenaga Ahli Komunikasi Otorita IKN Troy Pantouw dalam diskusi di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyebut DPR telah menyetujui Undang-Undang IKN. Ini terlihat dari 90 persen anggota legislatif yang menyetujui beleid itu.
"Jadi kita sudah mendapatkan dukungan moral, bahkan secara formal dari wakil rakyat dan rakyat sendiri," ujar Troy.
Dia mengklaim, pihaknya telah menilik pandangan-pandangan yang disampaikan para bakal calon presiden. Menurut Troy, mereka secara tersirat maupun tersurat mendukung IKN.
"Jadi harusnya ini yang menjadi modal buat kita semua, yakinlah bahwa IKN adalah masa depan Indonesia," tutur dia.
Pasalnya, menurut Troy, Jakarta sudah menanggung banyak beban. Dia menyebut, masyarakat yang tinggal di Jakarta merasakan bagaimana populasi yang sangat padat, belum lagi kualitas udara dan air, serta permukaan air laut yang terus naik.
"Kita harus mengingat, jangan pernah lupakan sejarah bahwa pemindahan ibu kota ini sebenarnya bukan wacana yang baru, sudah lama sekali," kata Troy.
Dia menjelaskan, pada era Presiden Soekarno sekitar 1957, sudah ada usulan memindahkan ibu kota. "Alhamdulillah, puji tuhan di era Pak Jokowi terjadilah pemindahan ibu kota negara ini," tutur dia.
Investasi China di IKN
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan rangkaian kunjungan kerja ke Beijing, Cina pada Senin lalu, 16 Oktober 2023. Dalam keterangannya, Jokowi mengungkapkan bahwa lawatannya ini adalah untuk pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt and Road Forum (BRF) for International Cooperation.
Selain menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RTT), Jokowi juga melaksanakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Li Qiang di Diaoyutai State House, Beijing, pada Selasa, 17 Oktober 2023. Dalam pertemuan itu, presiden mengapresiasi kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia-Cina yang berkembang sangat baik dalam 10 tahun terakhir.
“RRT menjadi mitra dagang terbesar Indonesia dan RRT juga menjadi investor terbesar kedua Indonesia,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers Istana.
Selain itu, Jokowi juga meminta Perdana Menteri Li Qiang untuk mendorong percepatan realisasi investasi Cina di Ibu kota Negara atau IKN Nusantara. Ia juga berharap Cina dapat menyelesaikan rencana penandatanganan MoU untuk pembangunan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara, serta realisasi proyek tenaga angin dan tenaga surya.
Kepala Negara juga mengatakan sejumlah kerja sama Indonesia-RRT dalam beberapa bidang, seperti investasi dan infrastruktur dapat turut menguatkan kerja sama regional dan internasional. “Perdamaian dan stabilitas menjadi kunci utamanya,” kata Jokowi. Sementara dalam bidang perdagangan, presiden menyampaikan kepada PM Li Qiang untuk juga mendukung perluasan akses pangan hingga produk pertanian dan perikanan Indonesia di Tiongkok.
DIMAS KUSWANTORO | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan editor: Groundbreaking 1 November, Otorita IKN: Sekitar 10 Perusahaan