Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tupperware mengumumkan bahwa mereka mungkin akan bangkrut. Harga saham perusahaan wadah penyimpanan dan perlengkapan dapur itu terus menurun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdiri sejak 1946, Tupperware menyatakan keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan bisnis. Pihak manajemen bahkan sudah melibatkan penasihat keuangan untuk mencari pembiayaan agar bisnis tetap berjalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kekhawatiran Tupperware muncul setelah New York Stock Exchange memperingatkan kalau saham perusahaan dapat dihapus dari pencatatan karena tidak mengajukan laporan tahunan untuk tahun 2022. Walau Tupperware berencana untuk mengajukan laporan itu dalam 30 hari ke depan, mereka tidak menjamin hal itu benar-benar bisa terpenuhi.
Tupperware Cari Dana Tambahan
Tupperware saat ini tengah meninjau beberapa aspek perusahaan seperti manajemen kas, portofolio real estate untuk properti yang tersedia, hingga kemungkinan pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Pada Maret lalu, jumlah tenaga penjualan Tupperware berkurang 18 persen pada 2022. Namun dalam pengumuman terbaru, mereka mengatakan bahwa hasilnya akan berbeda secara signifikan setelah mengajukan laporan tahunan yang diminta.
Menurut CEO Tupperware Miguel Fernandez, perusahaan telah berusaha untuk memulihkan operasional bisnis mereka dan mengambil langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas perusahaan. Segala upaya dilakukan untuk mengurangi dampak merosotnya tenaga penjualan, mencari pembiayaan tambahan, serta mengatasi posisi keuangan perusahaan.
Kemungkinan terburuknya, jika Tupperware tidak dapat memperoleh sumber modal yang memadai atau amandemen terhadap perjanjian kredit, mereka mungkin tidak akan bisa memiliki likuiditas yang memenuhi syarat dalam waktu dekat.
Saham Tupperware Jatuh
Saham Tupperware turun $1,18 dan ditutup pada $1,24 pada Senin, 10 April 2023. Saham perusahaan telah jatuh 98 persen dalam 12 bulan terakhir.
Apa yang Terjadi dengan Tupperware?
Angka penjualan Tupperware terus menurun selama bertahun-tahun. Penjualan bersih untuk tahun 2022 adalah $1,3 miliar, turun 18 persen dari tahun sebelumnya. Margin operasi yang rendah menjadi alasan utama penurunan tersebut.
Analis retail Neil Saunders mengatakan, Tupperware belum dapat sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda. Perusahaan itu dulu adalah sarang inovasi dengan perlengkapan dapur serbaguna, tetapi sekarang justru hilang keunggulannya.
Kini, Tupperware juga menghadapi tuntutan hukum dari para investor sebab pihak perusahaan tidak segera mengambil sikap atas masalah yang terjadi, termasuk adanya kesalahan data pada laporan tahun 2020.
USA TODAY | NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.