Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta- Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia, Pungky Wibowo menargetkan 30 persen dari 173 juta kartu debit diganti dengan logo GPN. "Dalam dua bulan sudah mencapai 10 persen. Insya Allah tahun ini bisa sampai 30 persen," ujar Pungky di Hotel Borobudur, Kamis, 12 Juli 2018.
Jika logo Gerbang Pembayaran Nasional atau GPN sudah berhasil diterapkan. Pungky menuturkan tidak menutup kemungkinan untuk kartu pembayaran elektronik dan kartu kredit juga akan diberlakukan.
BACA: BRI Akan Terbitkan 20 Juta Kartu Debit Berlogo GPN Tahun Ini
Pungky berharap seluruh kartu debit diganti dengan logo GPN. Sehingga, kata sia, masyarakat dapat bertransaksi non tunai dengan biaya yang lebih murah dan efisien.
GPN, ujar Pungky bukan untuk menggantikan Visa atau Master. Bank internasional tersebut tetap dapat menjadi penyelenggara. Namun, harus berafiliasi dengan empat bank domestik. "Visa atau Master bisa digunakan, tapi empat principles diswitching ke Altis, Artajasa, Alto dan Jalin," tutur dia.
BACA: BI: 100 Bank Akan Terbitkan Kartu Debit Berlogo Garuda Merah
Keuntungan lainnya, dengan menggunakan kartu debit Berlogo GPN, kata Pungky, biaya transaksinya hanya 1 persen. Sebelumnya, biaya transaksi antar bank 2,6-3 persen.
Bank Indonesia juga menjamin keamanan dari penggunaan GPN ini. Pungky menjelaskan, BI National Standard Indonesian Chip Card Specification (NSICCS) sebagai Standar Nasional Teknologi Chip kartu. Sehingga kemungkinan adanya kejahatan perbankan lebih kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini