Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bipang Ambawang Viral, Pengusaha Ingin Punya Peternakan untuk Penuhi Pesanan

Pengusaha ingin punya peternakan babi kampung usai bipang ambawang viral di media sosial.

10 Mei 2021 | 14.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bipang Ambawang. Facebook/@bipangambawang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Salah satu pemilik Restoran Bipang Ambawang, Juniarto, langsung ingin membuat peternakan babi kampung setelah kuliner olahan babi panggang asli Kalimantan Barat itu viral lantaran disebut-sebut Presiden Joko Widodo. Juniarto mengatakan saat ini permintaan yang masuk tak sebanding dengan bahan baku yang tersedia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Rencananya kami ingin kebutuhan (pesanan) harus dipenuhi, jadi pertama yang dipikirkan bahan baku dulu. Kami ingin menyediakan peternakan kecil untuk babi kampung,” ujar Juniarto saat dihubungi Tempo pada Senin, 10 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahan baku bipang ambawang berbeda dengan olahan babi panggang lainnya. Bipang ambawang, kata Juniarto, harus menggunakan babi kampung muda dengan usia 3-5 bulan.

Bahan baku babi ini lazimnya diperoleh dari peternakan rumahan milik warga setempat. Menurut Juniarto, restorannya tidak menggunakan babi yang dijual di pasar karena kualitasnya belum tentu terjamin.

Sejak ramai pasca-‘diendorse’ oleh Jokowi sebagai oleh-oleh khas Kalimantan Barat, rumah makan bipang ambawang milik Juniarto yang berlokasi di Jalan Trans Kalimantan KM 23, Kubu Raya, diserbu pengunjung. Pesanan menu utama restoran bahkan naik lebih dari 100 persen.

Permintaan bahkan datang dari luar kota, seperti Papua Barat dan Jakarta. Namun, Juniarto mengaku tidak dapat memenuhi semua pesanan karena saat ini bahan baku dan tungku mereka terbatas. Selain itu, proses pembuatan bipang ambawang memerlukan waktu kurang-lebih sembilan jam.

Dalam sehari, restoran hanya dapat memenuhi permintaan maksimal 12 ekor babi berukuran 16-17 kilogram. “Karena tiba-tiba ada mention dari Pak Jokowi, kami tidak bisa mengejar volume (pesanan) yang naik,” ujar Juniarto.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput politik untuk kanal nasional.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus