Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bisnis Korea Sampai ke Muka

Produk kecantikan asal Negeri Ginseng membanjiri Indonesia. Perusahaan kosmetik Eropa gencar mendongkrak penjualan via online.

7 Juli 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bisnis Korea Sampai ke Muka

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ASRI Dwi Werdaningsih menaruh tiga kotak krim perawatan wajah di keranjang belanjanya, Kamis sore pekan lalu. Ada satu produk lagi yang sebenarnya ia incar untuk dibeli, yaitu masker wajah Real Nature Clay Mask dari Nature Republic. Sayangnya, stok masker ini sedang tak tersedia di gerai Nature Republic di mal Gandaria City, Jakarta Selatan. Sudah setahun lebih Asri memakai produk asal Korea Selatan itu. Hasilnya? Ia merasa kulit wajahnya makin licin, lembut, dan tak berjerawat. "Sudah lihat hasilnya, jadi percaya," kata Asri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perkenalan Asri dengan produk asal Negeri Ginseng itu terjadi saat ia mulai menggandrungi film drama Korea satu setengah tahun lalu. Selain menonton film, perempuan 20 tahun itu memperhatikan bagaimana artis-artis favoritnya merawat kecantikan wajah. Setelah mengetahui produk yang dipakai sang idola, Asri mulai berani meniru teknik kecantikan mereka. Apalagi beberapa temannya yang telah mencoba produk perawatan serupa menceritakan ulasan pengalaman yang positif. "Dulu sering nitip beli di teman yang sering ke Korea." Ia rutin membeli aloe soothing gel dan masker merek Nature Republic sebelum produk ini dijual secara resmi di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baru enam bulan Nature Republic membuka toko di Indonesia. Sebelumnya, para beauty junky-penggemar perawatan kecantikan-hanya dapat membeli produk ini melalui jasa titip atau pedagang online. Tak mengherankan, ribuan orang menyerbu acara pembukaan gerai pertamanya pada 24 Januari lalu di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat. CEO Nature Republic Indonesia Franseda Natalio mengatakan total penjualan pada hari itu mencapai 100 juta won Korea atau sekitar Rp 1,28 miliar. "Ini rekor penjualan terbesar dibandingkan dengan pembukaan gerai di negara lain," kata Franseda, Kamis pekan lalu.

Sebelum pembukaan gerai pertama itu, Nature Republic melakukan analisis pasar dan registrasi produk selama enam bulan. Perusahaan memilah produk berdasarkan harga dan karakter produk yang sesuai dengan konsumen Indonesia. Dari ratusan produk Nature Republic, Soothing Aloe Vera Gel 92 persen menjadi yang paling banyak dibeli. Gel berbahan dasar lidah buaya asal California ini diklaim memiliki beraneka macam kegunaan. Selain menjadi pelembap kulit muka dan tubuh, gel ini bisa digunakan untuk melembutkan rambut. Semangkuk gel berukuran 300 mililiter dipatok seharga Rp 98 ribu.

Setahun sebelum toko Nature Republic hadir di Jakarta, Innisfree telah lebih dulu meraup pasar Indonesia. Masker Super Volcanic Pore Clay buatan Innisfree laris dipakai para pemerhati kecantikan. "Fungsinya cocok dengan kondisi iklim di Indonesia dan kulit mayoritas pelanggan di sini," ucap Public Relations Executive Innisfree Wulandari Fajarriani. Karena permintaan produk ini cukup tinggi, Innisfree pun mendatangkan produk versi terbaru dengan fungsi yang dua kali lebih bagus. Selain itu, Innisfree memproduksi serum berbahan dasar teh hijau yang juga digemari konsumen Indonesia.

Karyawati asal Depok, Jawa Barat, Ika Amalia, juga kerap menggunakan sabun pembersih muka dari Innisfree. Ia gemar menjajal merek lain asal Korea yang sesuai dengan kulitnya. Misalnya pelembap dari Nature Republic dan gel pendingin dari The Saem. Beberapa produk lain seperti yang ia pakai bahkan hanya bisa dibeli secara online karena belum memiliki toko resmi di Indonesia. "Pertama karena penasaran, dan tentunya efek Korean Wave," tutur Ika.

Franseda Natalio menilai masuknya budaya K-Pop memperluas penetrasi produk kecantikan Korea. "Itu mengapa kami menilai saat ini waktu yang tepat bagi Nature Republic untuk masuk ke pasar Indonesia," katanya.

Perusahaan kecantikan umumnya menggaet artis ternama sebagai duta promosi. Nature Republic menggandeng boyband Korea, Exo. Saat pembukaan gerai pertamanya di Jakarta, pembeli memperebutkan suvenir Exo yang hanya bisa didapatkan dalam acara tersebut. Adapun Innisfree merekrut anggota girlband Girls Generation, Yoona; Etude House menggandeng Krystal Jung; dan Kim Yoo-jung menjadi duta untuk produk Laneige.

Riset Nielsen pada Mei 2017 menyebutkan 81 persen perempuan Asia dan Amerika makin tertarik pada tren terbaru gaya hidup sehat. Tak mengherankan jika tren 10 langkah perawatan wajah ala perempuan Korea diadopsi masyarakat di negara lain. Produk kecantikan tersebar di rak-rak toko obat dan kosmetik. Bahkan produk-produk tersebut telah memiliki konsumen setia dari berbagai umur, ras, dan etnis. Perubahan ini, menurut riset tersebut, mendorong Korea Selatan menjadi eksportir produk kecantikan terbesar keempat di dunia pada 2015. Nilai ekspor Korea Selatan sempat mencapai US$ 2,4 miliar.

Di Indonesia, masuknya produk kecantikan dari Korea Selatan terlihat sejak Etude House mendirikan toko pertamanya di Jakarta pada 2008. Etude adalah anak perusahaan kecantikan terbesar di Korea Selatan, AmorePacific Group. Saat ini, Etude telah memiliki lebih dari 30 gerai di beberapa kota. Produk-produk Etude digemari karena identik dengan alat rias berbentuk padat seperti bantal (cushion makeup). Selain Etude, anak usaha AmorePacific yang menjangkau pasar Indonesia adalah Laneige, Sulwashoo, dan Innisfree. Mereka memiliki target pasar yang berbeda.

Laporan keuangan AmorePacific menunjukkan penjualan khusus produk kecantikannya pada kuartal pertama tahun ini mencapai 1,4 triliun won. Nilai ini lebih tinggi dibanding pada kuartal keempat tahun lalu, yang sebesar 1,14 triliun won. Pendapatannya pun melesat hingga 176 miliar won pada kuartal I 2018.

Innisfree, anak AmorePacific yang paling akhir masuk ke Indonesia, kini telah memiliki enam toko di Jakarta, Bandung, dan Serpong. Perusahaan menggandeng marketplace Shopee agar jangkauan penjualan lebih lebar. Innisfree pun memiliki kebijakan khusus mengenai persaingan harga dengan produk Korea lain. Menurut Wulandari Fajarriani, strategi harga dan pemasaran yang pas menjadi kunci agar produk ini tetap diminati konsumen. "Kami mengikuti standar regional pricing, di mana harga produk di Indonesia tidak jauh berbeda dengan harga yang dijual di Korea," ujarnya. Selain itu, Innisfree akan menambah pilihan produk sesuai dengan yang beredar di Korea.

Nature Republic pun mematok harga yang lebih murah dibanding harga produk kecantikan lain dari Amerika dan Eropa. Itu sebabnya, kata Franseda Natalio, produk perawatan kulit dari Korea mulai mengungguli produk dari Barat yang masuk lebih dulu. "Karena sama-sama Asia, ada kecocokan karakter produk dan warna kosmetik di kulit orang Indonesia," ujarnya. Franseda memastikan setiap produk yang dijual di gerai resmi Nature Republic diimpor langsung dari Korea serta telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Penetrasi produk asal Korea membuat perusahaan kecantikan asal Inggris, The Body Shop, terus berinovasi. Juru bicara The Body Shop Indonesia, Rika Anggraini, mengatakan The Body Shop yakin tetap memiliki konsumen setia meski makin banyak pesaing. Apalagi The Body Shop lebih dulu memperkenalkan gel pelembap berbahan dasar lidah buaya seperti yang sekarang banyak dijual perusahaan Korea. "Kami lihat tren sebagai sesuatu yang positif dan menambah ragam industri kosmetik di Indonesia," ucap Rika.

Hingga kini, The Body Shop Indonesia memiliki 900 ribu anggota yang aktif berbelanja. "Tahun lalu, penjualan tumbuh signifikan di atas pertumbuhan industri," kata Rika. Belakangan, mereka menggandeng sejumlah marketplace, seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada, untuk penjualan. Perusahaan juga gencar menambah toko di beberapa wilayah dari total 145 gerai yang telah ada. Ekspansi ini tak terpengaruh keputusan perusahaan induk menutup sejumlah tokonya di Sutton Coldfield, Inggris, pada Februari lalu.

The Body Shop terus mengkampanyekan konservasi lingkungan bersama konsumen mereka sebagai ciri khas perusahaan yang tak dimiliki produk asal Korea. Namun, bagi generasi milenial seperti Asri, yang terpenting justru bukan itu, melainkan soal mengikuti tren produk terbaru, dan harga yang tetap enteng di kantong.

Putri Adityowati

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus