Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ternak lele merupakan salah satu bisnis yang paling menjanjikan. Bisnis ini mampu memberi untung banyak mengingat daya serap pasar yang tinggi. Permintaan itu biasanya datang dari pengusaha warung makan pecel lele yang menjamur di berbagai kota. Oleh sebab itu, banyak orang menggelutinya.
Selain itu, ikan lele ini juga tergolong mudah untuk dibudidayakan. Tidak membutuhkan keahlian yang tersertifikasi. Cukup simak artikel ini yang akan menerangkan beberapa kelebihan dan kekurangan temak lele.
Mengutip dari disnakan.temanggungkab.go.id, ikan lele berkualitas tinggi ketika benihnya sehat, gerakannya lincah, warna tubuh cerah, tidak cacat (sirip lengkap), tidak membawa penyakit atau parasit, dan responsif terhadap pakan.
Pertumbuhan yang Cepat
Ikan lele merupakan ikan yang cepat dalam tumbuh kembangnya. Hanya dalam beberapa bulan lele sudah besar dan gemuk. Kecepatan tumbuhnya ini pun akan mempercepat pula datangnya rezeki. Singkat kata: lebih cepat panen.
Salah satu alasan kepesatan tumbuhnya ini adalah lele merupakan ikan yang banyak makan. Untuk itu, perlu pula banyak pakan yang diberikan menyesuaikan dengan jumlah ikan yang dibudidayakan. Ini tentu makan biaya.
Untuk itu, perlu mengatur waktu dalam memberikan pakan supaya tidak tekor. Sebaiknya diberi dalam rentang waktu tiga jam sekali sebanyak lima sampai enam kali. Pemberian ini pun tidak dianjurkan untuk diberi saat turun hujan. Pasalnya, hal itu akan berdampak pada kesehatan ikan yang dapat merugikan peternak dan lele.
Bila konsumsi pakan itu tidak terpenuhi, lele akan menjadi hewan yang kanibal. Lele memakan kawanannya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini tentu akan membuat buntung lantaran jumlah lele berkurang banyak.
Daya Tahan Hidup yang Tangguh
Lele dapat hidup di air apa saja dan tangguh terhadap penyakit. Lele pun dapat hidup di air kotor. Meskipun demikian, kualitas tambak atau kolam lele perlu pula diperhatikan bila ingin mendapat lele yang sehat dan segar.
Salah satu kualitas itu adalah menjaga kadar Ph air. Ph yang tidak stabil akan menghilangkan nafsu makan lele dan hal ini tentu bisa berujung kematian. Untuk itu, penambahan air ke kolam sebaiknya dilakukan sesekali.
Selain itu, daya tahan terhadap penyakit juga tidak berarti membiarkan lele hidup sembarangan. Sebab atas faktor cuaca dan air, lele pun bisa terserang berbagai penyakit seperti bengkak, cacar ikan, dan sirip merah.
Hal ini pun tidak terlepas sedari pemilihan benih lele. Benih lele yang baik, menurut berbagai sumber, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: hasil budidaya ikan lele, benih seragam, lincah dalam bergerak, dan tidak cacat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benih lele yang baru ditebar ke kolam sebaiknya disterilkan terlebih dulu. Sterilisai benih tersebut cukup menggunakan garam lalu taburkan ke dalam ember besar selama 10-15 menit. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan benih-benih lele dari parasit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain perawatan secara fisik, peternak harus memperhatikan kredibilitas orang yang menjual benih tersebut. Disnakan Kab. Temanggung menyarankan untuk membeli benih dari pembudidaya yang telah memiliki sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB).
Agar bisnis ternak lele ini hasilnya memuaskan, harus pula memperhatikan pola dan dosis makannya, menjadi faktor benih lele terlihat sehat, setelah memberikan makanan sesuai porsinya maka usahakan memberikan vitamin C agar daya tahan tubuhnya terjaga.
PRAMODANA I SDA
Baca: Bisnis Ternak Lele, Benih Berkualitas Menjadi Salah Satu Kunci Panen Besar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.