Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BKF Kemenkeu Gandeng ADB Atasi Perubahan Iklim

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan atau BKF Kemenkeu menggandeng Asian Development Bank (ADB) untuk mengatasi perubahan iklim.

27 Juli 2023 | 10.29 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Perbesar
Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan atau BKF Kemenkeu menggandeng Asian Development Bank (ADB) untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala BKF Kemenkeu, Febrio Kacaribu, mengatakan 80 persen bencana di Indonesia disebabkan oleh kerusakan alam akibat perubahan iklim. Untuk mengatasi ancaman perubahan iklim, kata dia, dibutuhkan program pembiayaan campuran regional yang transformatif. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Salah satu contohnya adalah Indonesia sebagai pelopor tengah melanjutkan implementasi dari ETM (Energy transition mechanism) dan menerapkan inisiasi perdagangan karbon dengan dukungan dari ADB," kata Febrio dalam keterangan resminya, Rabu, 26 Juli 2023.

Dia melanjutkan Indonesia dan ADB serta mitra pembangunan lainnya juga membentuk Sekretariat Just Energy Transition Program atau JETP. Sekretariat JETP, menurut Febrio akan memberikan dukungan kelembagaan dan implementasi transisi energi yang adil dan terjangkau.

Febrio mengatakan Indonesia merupakan pendiri sekaligus anggota dan pemegang saham terbesar keenam ADB. Dengan nilai saham signifikan, kata dia, Indonesia turut berperan menentukan arah kebijakan ADB ke depan. 

"Sejak berdirinya ADB tahun 1966, Indonesia juga telah bekerja sama dalam 996 proyek atau setara dengan US$ 46,6 miliar," tutur Febrio. 

Dia menuturkan saat ini kerja sama ADB dengan Indonesia yang masih berlangsung bernilai US$ 4,1 miliar. Kerja sama itu termasuk pembiayaan dengan biaya pinjaman (cost of fund) di bawah tarif pasar, hibah, bantuan teknis, pinjaman dan investasi di sektor swasta, serta pembiayaan perdagangan dan penjaminan.

"Sejak 2020, Indonesia melalui Kemenkeu bersama ADB secara rutin menyelenggarakan HLPD (High Level Policy Dialogue) sebagai forum diskusi strategis mengenai tujuan dan trayektori pembangunan prioritas Indonesia," beber Febrio.

HLPD 2023 telah diselenggarakan Rabu kemarin di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat. Febrio menyebut, pertemuan kali ini memberikan Strategi Kemitraan Negara (CPS) 2025-2029 mendatang.

“ADB mengapresiasi upaya Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global saat ini, seperti respons terhadap pandemi reformasi untuk mencapai transformasi ekonomi serta menangani perubahan iklim, transisi energi, dan pertumbuhan hijau,” ujar Wakil Presiden ADB, Ahmed M. Saeed, dalam keterangan yang sama.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus