Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BNI Siapkan Rp 4 Triliun untuk Akuisisi Bank atau Asuransi

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan tengah menyiapkan duit sekitar Rp 3 hingga Rp 4 triliun untuk ekspansi bisnis pada 2019.

24 Januari 2019 | 00.44 WIB

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menggelar konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2017, di Hotel Shangri-La, Jakarta, 20 Maret 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Perbesar
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menggelar konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2017, di Hotel Shangri-La, Jakarta, 20 Maret 2018. TEMPO/Dewi Nurita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan tengah menyiapkan duit sekitar Rp 3 hingga Rp 4 triliun untuk melakukan ekspansi bisnis pada 2019. Salah satu ekspansi bisnis yang bakal dilakukan adalah mengambil alih lembaga jasa keuangan lain yang ada di Indonesia.

Baca juga: 2018, Laba Bersih BNI Tumbuh Melambat

“Bisa perbankan atau asuransi, untuk mencapai visi kami sebagai lembaga keuangan,” kata Wakil Direktur BNI Herry Sidharta dalam jumpa pers di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.

Walau begitu, kata Herry, aksi korporasi ini masih dalam proses kajian sehingga belum banyak informasi yang bisa disampaikan. Tapi yang jelas, kata dia, akuisisi ini bakal bertujuan untuk memperkuat bisnis BNI di sektor perbankan. “Nanti kalau sudah ada info saya kasih tahu,” ujarnya.

Sejak merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 pada Juli 2018 lalu, BNI terus meluncurkan kampanye “BNIItuDigital”. BNI bertekad meninggalkan perbankan tradisional, menjadi beyond traditional bank, entitas penyedia jasa keuangan yang memberikan pelayanan serba digital.

Herry melanjutkan, bahwa aksi korporasi nanti bisa dilakukan langsung oleh BNI atau melalui anak perusahannya. Saat ini, BNI memiliki lima anak perusahaan yaitu BNI Syariah, BNI Life, BNI Multifinance, BNI Sekuritas, dan BNI Asset Management. “Bisa saja nanti kita lakukan lewat anak perusahaan, ke BNI Syariah misalnya, untuk akuisisi syariah-syariah lain,” ujarnya,

Sejauh ini, kata Herry, sumber dari duit investasi tersebut masih berasal dari kas internal. Ini bisa dilakukan karena BNI masih menjadi pemilik mayoritas di beberapa anak perusahaannya sendiri. Di BNI Syariah misalnya, kata Herry, kepemilikan BNI masih penuh 100 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus