Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan tengah menyiapkan duit sekitar Rp 3 hingga Rp 4 triliun untuk melakukan ekspansi bisnis pada 2019. Salah satu ekspansi bisnis yang bakal dilakukan adalah mengambil alih lembaga jasa keuangan lain yang ada di Indonesia.
Baca juga: 2018, Laba Bersih BNI Tumbuh Melambat
“Bisa perbankan atau asuransi, untuk mencapai visi kami sebagai lembaga keuangan,” kata Wakil Direktur BNI Herry Sidharta dalam jumpa pers di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.
Walau begitu, kata Herry, aksi korporasi ini masih dalam proses kajian sehingga belum banyak informasi yang bisa disampaikan. Tapi yang jelas, kata dia, akuisisi ini bakal bertujuan untuk memperkuat bisnis BNI di sektor perbankan. “Nanti kalau sudah ada info saya kasih tahu,” ujarnya.
Sejak merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 pada Juli 2018 lalu, BNI terus meluncurkan kampanye “BNIItuDigital”. BNI bertekad meninggalkan perbankan tradisional, menjadi beyond traditional bank, entitas penyedia jasa keuangan yang memberikan pelayanan serba digital.
Herry melanjutkan, bahwa aksi korporasi nanti bisa dilakukan langsung oleh BNI atau melalui anak perusahannya. Saat ini, BNI memiliki lima anak perusahaan yaitu BNI Syariah, BNI Life, BNI Multifinance, BNI Sekuritas, dan BNI Asset Management. “Bisa saja nanti kita lakukan lewat anak perusahaan, ke BNI Syariah misalnya, untuk akuisisi syariah-syariah lain,” ujarnya,
Sejauh ini, kata Herry, sumber dari duit investasi tersebut masih berasal dari kas internal. Ini bisa dilakukan karena BNI masih menjadi pemilik mayoritas di beberapa anak perusahaannya sendiri. Di BNI Syariah misalnya, kata Herry, kepemilikan BNI masih penuh 100 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini