Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bos AirAsia Soroti Mahalnya Harga Tiket Pesawat di Indonesia, Sampaikan Sejumlah Usulan ke Luhut

CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes menyoroti mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.

6 September 2024 | 13.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes, menyoroti mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut pendiri maskapai AirAsia ini, salah  satu faktor utama yang menyebabkan tingginya harga tiket pesawat adalah adanya pajak ganda yang dikenakan pada penerbangan domestik. "Pajak itu diberlakukan baik pada bahan bakar pesawat maupun pada harga tiket penumpang," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip, Jumat, 6 September 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, kata Tony Fernandes,  bea masuk suku cadang pesawat juga mendongkrak penyebab tingginya harga tiket pesawat.  

Untuk itu, Tony Fernandes akan menyampaikan sejumlah usulan yang akan berkontribusi dalam penurunan harga tiket penerbangan domestik dalam pertemuan dengan  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan. 

Tony Fernandes menyebutkan, usulan tersebut di antaranya penghapusan bea masuk untuk suku cadang pesawat, yang diharapkan dapat secara signifikan menurunkan struktur biaya operasional maskapai.  

Menurut Tony Fernandes, dengan mengurangi beban pajak dan bea masuk ini, diharapkan harga tiket penerbangan domestik dapat lebih terjangkau, sehingga mampu mendorong peningkatan minat wisatawan, khususnya dalam negeri, untuk kembali bepergian dan mendukung pemulihan industri pariwisata nasional. 

Selain pajak dan bea masuk, Tony Fernandes juga mengusulkan kepada pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan tarif batas atas tiket penerbangan domestik. Peninjauan batas ini, ujar dia, dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi maskapai dalam menetapkan harga berdasarkan permintaan dan biaya operasional yang dinamis, sekaligus mendorong persaingan yang sehat di industri penerbangan.

"Dengan terciptanya kompetisi yang lebih kuat, maskapai dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif, sehingga berpotensi menurunkan rata-rata harga tiket secara keseluruhan," ujarnya.  

Menurut Tony Fernandes, tinjauan ini akan mendukung pertumbuhan industri penerbangan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian nasional. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus