Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bos BCA Cerita Tantangan Mengajarkan Transaksi Digital ke Nasabah Senior: Gak Gampang, Banyak Kendala

Bos BCA Jahja Setiaatmadja menceritakan proses transformasi digital bank berlangsung dan bagaimana akhirnya nasabahnya beradaptasi.

13 Oktober 2023 | 07.32 WIB

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mencoba mengendarai buggy car yang diserahkan kepada pihak RST Slamet Riyadi Solo sebagai bentuk bantuan CSR pada Kamis, 12 Oktober 2023.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mencoba mengendarai buggy car yang diserahkan kepada pihak RST Slamet Riyadi Solo sebagai bentuk bantuan CSR pada Kamis, 12 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Solo - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Jahja Setiaatmadja menceritakan proses transformasi digital bank yang dipimpinnya berlangsung. Nasabah bank pun mau tak mau turut beradaptasi dengan sejumlah perubahan seiring datang dan berlalunya masa pandemi Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Memang Covid itu mengerikan. Tapi di sisi lain, ada blessing (berkah) juga," ujar Jahja dalam kata sambutannya di acara penyerahan bantuan buggy car dari BCA kepada Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi Solo di rumah sakit setempat, Kamis, 12 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terutama, kata Jahja, bank dengan segala tantangannya harus dapat menularkan transformasi digital kepada para nasabahnya. "Untuk digitalisasi, melatih angkatan-angkatan senior ini untuk lebih mempelajari bagaimana bertransaksi atau melakukan kegiatan-kegiatan digital, sehingga terjadi peningkatan transaksi digital," tuturnya.

Jahja mengungkapkan nasabah BCA pada umumnya berbeda dengan nasabah bank digital yang biasanya merupakan kaum milenial dan rata-rata sudah memahami digital. "Nasabah di BCA itu bukan seperti nasabahnya bank digital yang biasanya milenial semua, nggak usah diajarin pasti mengerti digital," tuturnya.

Tapi nasabah BCA bervariasi dengan rentang usia 18 hingga 95 tahun, kata Jahja, bahkan ada yang mencapai usia 100 tahun. "Kebayang kalau ngajarin digital itu tidak mudah. Untuk kelompok senior ini nggak gampang, banyak kendala," katanya.

Dengan kategori nasabah yang demikian, Jahja mengatakan BCA tetap memberikan pelayanan yang bernilai lebih agar para nasabah itu terbantu dan tetap merasa nyaman dalam bertransaksi. Ia mencontohkan layanan yang dimiliki salah satunya Halo BCA.

Lewat Halo BCA, misalnya, nasabah akan dibantu dengan sebaik mungkin. "Ada tim excellent service yang memberikan edukasi, memberikan penjelasan kepada nasabah baik melalui telepon, videocall, WhatsApp, Twitter, dan lain-lain," tutur Jahja.

Sejumlah media itu digunakan sebagai sarana menjelaskan kepada nasabah yang kesulitan saat melakukan aktivitas atau transaksi digital. "Layanan ini bahkan disediakan 24 jam per hari dan inilah yang menjadi nilai lebih yang kami berikan kepada para nasabah BCA," katanya. 

Selanjutnya: BCA pun berhasil menggenjot transaksi...

BCA pun berhasil menggenjot transaksi digital oleh para nasabahnya setelah masa pandemi Covid-19. Sebelum masa pandemi Covid-19, kata Jahja, rata-rata nilai transaksi per nasabah maksimal hanya Rp 10 juta rupiah per hari. Usai pandemi, angka itu bisa melonjak hingga Rp 140 juta per hari. 

"Transaksi kami sebelum masa Covid, atau sekitar tahun 2010-an, cuma Rp 10 juta per hari, tapi saat ini bisa sampai Rp 140 juta per hari," ujar Jahja.

Namun demikian, menurut Jahja, kenaikan nilai transaksi itu juga diiringi dengan meningkatnya risiko bagi para nasabah tersebut, terutama jika tanpa didampingi dengan layanan yang baik dari bank. 

"Ini berisiko kalau tidak didampingi atau dibantu dengan servis atau layanan yang baik, Karena ternyata di lapangan penerapan digital itu tidak semudah teori," tuturnya. 

Dalam kesempatan itu, BCA menyerahkan donasi dua unit buggy car untuk RST Slamet Riyadi Solo. Buggy car diserahkan Jahja secara langsung kepada Direktur RST Slamet Riyadi Solo, Letnan Kolonel Ckm, dr.Ardianto Pramono. Hal ini sebagai salah satu bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bank swasta tersebut. 

"CSR tidak hanya di Solo tapi juga di Jawa Timur, Jawa Tengah, Bitung, Padang tersebar di mana-mana. Sesuai kebutuhan dan kami lihat kebutuhan di RST ini penting juga," kata Jahja. 

Buggy car tersebut diharapkan bisa mendukung tersedianya fasilitas pendukung layanan kesehatan yang memadai untuk pasien di RST Slamet Riyadi Solo. Di acara penyerahan bantuan buggy car itu juga dihadiri Letnan Jenderal TNI (Purn.) Terawan Agus Putranto, Executive Vice President Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn, dan Kepala KCU Slamet Riyadi Anggolo Pryadiy.

RR Ariyani

RR Ariyani

Lulus dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tahun 2000. Bergabung dengan Tempo pada tahun 2004. Kini menulis untuk desk ekonomi dan bisnis yang mencakup isu makro ekonomi, finansial, korporasi, sektor riil hingga investasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus