TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat tingkat
pengangguran terbuka paling tinggi berada pada lulusan jenjang Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pada Februari TPT pada jenjang pendidikan SMK 8,63 persen.
"Angka itu mengalami penurunan dari Februari tahun sebelumnya yang sebesar 8,92 persen," kata Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin, 6 Mei 2019.
TPT tertinggi kedua, kata dia, merupakan lulusan diploma I-III. Pada golongan pendidikan ini, BPS mencatat TPT sebesar 6,89 persen pada Februari 2019. Angka itu mengalami penurunan dari 2018 yang sebesar 7,92 persen.
Suhariyanto mengatakan TPT tertinggi ketiga, yaitu pada jenjang Sekolah Menengah Atas atau SMA yang sebesar 6,78 persen. Sedangkan pada tahun sebelumnya, sebesar 7,19 persen.
Pada posisi TPT ketiga keempat tertinggi, kata dia, berada di jenjang pendidikan universitas yang sebesar 6,24 persen pada Februari. Angka itu menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar 6,31 persen. Untuk TPT jenjang Sekolah Menengah Pertama atau SMP berada pada 5,04 persen. Lebih rendah dari Februari 2018 yang sebesar 5,18 persen.
"Sedangkan TPT terendah sebesar 2,56 persen terdapat pada penduduk berpendidikan SD ke bawah," kata Suhariyanto.
Adapun BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka atau TPT sebesar 5,01 persen pada kuartal I 2019. Suhariyanto mengatakan pada semester I 2019, TPT perkotaan lebih tinggi dibandingkan TPT perdesaan. "TPT perkotaan sebesar 6,30 persen, sedangkan perdesaan sebesar 3,45 persen," ujarnya.
Tingkat
Pengangguran Terbuka 5,01 persen itu, kata dia, terendah sejak 2016 yang sebesar 5,50 persen. Suhariyanto mengatakan TPT pada 2016 di perkotaan sebesar 6,53 persen, sedangkan di perdesaan sebesar 4,35 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini