Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Budi Karya Setuju 7 Pelabuhan Super Hub, Tapi ...

Menteri Budi Karya setuju dengan rencana penyiapan 7 pelabuhan super hub yang di daerah yang akan melayani pengiriman langsung ke luar negeri.

30 Desember 2020 | 09.58 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan sambutan saat Peresmian Stasiun Terpadu di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 17 Juni 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan sambutan saat Peresmian Stasiun Terpadu di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 17 Juni 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi setuju dengan rencana penyiapan tujuh pelabuhan super hub yang di daerah yang akan melayani pengiriman langsung ke luar negeri alias direct call. Tapi, Budi memberikan wanti-wanti soal muatan yang akan diangkut di pelabuhan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kalau direct call itu dalam jumlah (muatan) yang sedikit, maka mereka hanya bisa ke Singapura dan Malaysia," kata Budi dalam acara Kalaeidoskop 2020 pada Selasa, 29 Desember 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bila skenario ini berjalan, maka yang akan menjadi hub ke rute internasional adalah kedua negara tetangga tersebut. Bukan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, ataupun Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.

Ide untuk menyiapkan tujuh pelabuhan super hub ini sebenarnya sudah ada sejak tahun lalu. Saat itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro ada beberapa kandidat pelabuhan super hub.

Ketujuh hub tersebut antara lain Pelabuhan Kuala Tanjung/Belawan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Kijing, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung, dan Pelabuhan Sorong.

"Hari ini belum semua pelabuhan itu punya direct call. Dari tujuh ini, kami akan menentukan mana yang bisa menjadi super hub," kata Budi Karya saat menghadiri pameran Indonesian Transport Supply Chain and Logistics 2019, Rabu, 16 Oktober 2019.

Pada 20 Desember 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pelabuhan Patimban, terbesar di Indonesia. Sehingga, kata Budi Karya, kehadiran pelabuhan ini sebenarnya menjadi titik awal. "Untuk konsolidasi kembali angkutan di seluruh Indonesia menjadi satu hub, yaitu Priok dan Patimban," kata dia.

Sehingga, Budi Karya lebih ingin kedua pelabuhan ini melakukan konsolidasi. Lalu, pelabuhan di daerah akan mengirimkan barang ke kedua pelabuhan ini, sehingga muatan yang diangkut lebih banyak.

Dengan skenario ini, maka Priok dan Patimban-lah yang menjadi hub untuk tujuh Cina, Eropa, dan Amerika, bukan Singapura ataupun Malaysia. "Kami akan angkut pakai kapal-kapal besar," ucap Budi Karya.

Meski demikian, kajian soal 7 pelabuhan super hub ini tetap berjalan di Bappenas. Dalam acara yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berharap kajiannya bisa rampung dalam waktu dekat ini.

Sebab, kata dia, keberadaan 7 pelabuhan super hub yang melayani direct all internasional ini bisa menekan biaya logistik. "30 sampai 40 persen," kata Budi Karya.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus